Hari Jum'at kemaren saya berkesempatan menghadiri sebuah event lokal di kota tercinta. Awalnya mengetahui event ini dari share salah satu akun twitter EO lokal Bogor. Acara ini bernama Get Closer with Sarasvati , Payung Teduh , CAUSE , Skandaliken dan JelangUAN . Venue acara berada di Ballroom Royal Hotel . Venue yang lumayan nyaman untuk menggelar acara intim seperti ini. Yang pertama kali tampil yaitu JelangUAN , ya karena mereka mendapat jatah pertama para penonton pun belom ramai memadati area ballroom.walau pun lagu-lagu yang dibawakan mereka selalu mengajak sing along, bagaimana bisa sedangkan mereka memparodikannya. Duh! JelangUAN on stage Setelah JelangUAN selesei saatnya Skandaliken mengajak ber-pogo ria, dan lagi-lagi para penonton pun masih belom mau untuk memadati ruang ballroom. Skandaliken on stage Setelah Skandaliken , MC mengajak para penonton untuk lebih merapat ke stage. Dan...hasilnya saat CAUSE perform sing along pun terjadi.Selanjutny...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...