Setelah liat liputan HUT TNI AU ke-65 baru deh..."oooo, yg kemaren bolak-balik melintas di atas rumah, yang itu ternyata". Mau request manuver apa? manuver heart (hati), jupiter roll, mata panah, cermin, atau daun semanggi. Nama timnya juga keren loh "Jupiter Aerobatic Team". Klo dari pandangan mata langsung 6 pesawat itu bukan home based di Lanud Atang Sanjaya deh, soalnya baru kali ini liat. Sepertinya emang cuma dipersiapkan dalam rangka HUT TNI kali ini aja. cuaca juga pada hari itu lumayan cukup terik dan cerah. Jadi sangat menikmati melihat hilir mudiknya keenam burung besi ini di langit sekitar rumah sedang latihan. Ya syukur sih, latihan berjalan dengan aman dan lancar begitu juga acara HUT TNI-nya, kan kita juga yang rugi klo kehilangan salah satu atau beberapa pesawat tempur hanya karena kecelakaan, bukan karena bertempur. Salut untuk Anda, para pilot yang menyuguhkan atraksi-atraksi berbahaya. Jayalah di udara, jaga kedaulatan negara!
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...