Sebelumnya gw dapetin info ini agak telat, dan kuota untuk memesan tempat pun sudah terisi penuh. Memang klo diliat dari info diatas. Venue acara bertempat di Rolling Stone Cafe, Jakarta. gw udah langsung menolak, males ahh daerah Kemang mah, gw susah dapetin rute angkutan umum buat balik ke Bogornya. Eh jelang satu hari sebelum acara, venue-nya ternyata dipindah. Dan gw pun menanyakan kembali bagaimana kuotanya teman-teman yang menghadiri apakah ada yang bisa digantikan. Tepat hari -H gw baru dapet kabar sekitar jam 16:00 WIB, gw diminta untuk mewakili salah satu teman yang berhalangan. Okey! gw pun menyanggupinya. Perjalanan Bogor-Jakarta sekitar 2 jam. Touch down di fX lifestyle X'nter . Saatnya mencari venue acara, klo di email yang terakhir gw baca terletak di lantai 7, eh ternyata di lantai 5 tepatnya di The Only One Club . registrasi selesai, dapet "tas baik hati" masuki venue, langsung terpaku dengan apa yang terjadi di layar monitor, sambil clingak-clinguk me...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...