Bersama Poppy Sovia Kamis, 7 Juli 2011 akhirnya gw bisa menonton film Catatan Harian Si Boy, tentunya dengan para pemainnya. Sebelumnya untuk mendapatkan dua buah tiket ini harus dengan mengeluarkan "jurus" amarah terlebih dahulu, bagaimana tidak. Pihak penyelenggara acara dari awal bagi-bagi tiket udah tidak profesional. Dia yang mengadakan bagi-bagi, tetapi pihak lain yang mengumumkan pemenangnya. Tidak seharusnya seperti itu dong. Di peraturan yang mereka bikin di awal tidak seperti itu. Dan setelah protes beberapa kali, akhirnya gw mendapatkan undangannya. Okey saatnya mencari partner, sayang tiket satu lagi klo ngga dipake. Partner yang biasa gw ajak, sepertinya sedang sibuk dengan kegiatannya. Tidak ada kabar. Teman yang gw ajak pun tidak ada yang bersedia. Ade gw aja deh akhirnya yang gw ajak. Sebenarnya sih target gw untuk foto bareng yaitu bersama Carrisa Puteri, eh dapetnya Poppy Sovia. oh iya menurut gw penyelenggara udah sejak awal tidak profesional, Para und...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...