Indonesia Bercerita mempunyai misi Mendidik Melalui Cerita. Salah satu cara menjalankan misi ini adalah dengan membuat dan berbagi podcast (mp3) cerita anak secara GRATIS bagi siapa saja. Selain itu, kami juga melakukan upaya penyediaan materi dan pelatihan gratis yang berkaitan dengan cerita anak. Saat ini, kami mengundang anda semua, kaum pencerita, untuk terlibat dalam misi yang sama dengan cara merekam dan berbagi podcast (rekaman) cerita anak untuk semua orang alias GRATIS. Harapannya, dengan banyaknya podcast cerita anak maka ada sumber cerita anak bagi orang tua, guru, pencerita dan pejuang muda di seluruh Indonesia. 22 hari 220 podcast cerita anak! SOUNDING YOUR STORY! Berani terlibat dalam misi Mendidik melalui Cerita ini? Ayo bercerita, rekam cerita anak dan berbagi untuk Indonesia. Petunjuk kuis? Klik di more Cara ikut kuis #22Hari220Cerita? Tweet cerita perbuatanmu yg bikin ibumu terharu. Pakai hastag #22hari220cerita dan mention ke @IDcerita. Kalau lebih da...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...