Halo teman-teman, saya baru aja berkenalan dengan sebuah layanan pengiriman terbaru yang menawarkan promo kirim paket same day, harga flat dan jaminan uang kembali. Namanya Paxel; Pax: Package or people, Xel: Acc[el]erate (begin to move more quickly) Perusahaan rintisan logistik berbasis aplikasi ini hadir sejak Januari 2018. Gambar kotak pada logo Paxel menggambarkan parcel yg merupakan icon untuk jumlah yang paling banyak diantarkan dan sudah menggerakkan perekonomian. Saya sendiri (akhirnya) sudah mencoba layanan Paxel ini. Sesuai yang ada di tampilan aplikasinya akan ada 2 pilihan pengiriman; Dari Saya dan Untuk Saya . Yang pertama adalah "Untuk Saya" ini semua kami pilih, bersama teman-teman Blogger yang lain waktu berkunjung ke Paxel HQ kami berkesempatan untuk mengirim goodiebag yang dibagikan langsung menuju rumah (dan saya sendiri yang menerimanya). Salah satu keunggulan yang ditawarkan oleh Paxel adalah pengiriman dapat dilakukan di hari yang...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...