maket dari kawasan Grand Wisata Bekasi Mari kita melihat ke belakang dari sejarah Group Sinar Mas, pada tahun 1962 Eka Tjipta Widjaja mendirikan pertama kali dengan bisnis kelapa sawit, yang kini meluas dan berkembang menjadi bisnis properti, kertas, infrastruktur, energi, pangan dan lain sebagainya. 1972 berdiri Duta Pertiwi (DUTI), 1984-1989 berdiri Bumi Serpong Damai; yang beroperasi mulai di tahun 1989 1990-1994 merek ITC berdiri, diikuti penjualan pertama saham umumnya DUTI di pasar bursa 1997 AFP masuk bursa di Singapura 2002 Sinar Mas Land mengontrol BSD City 2008 BSD menjual saham umum perdananya 2010 BSD mengakuisisi DUTI (85,31%); Sinar Teladan (60%); Sinar Mas Wisesa (55%) 2011 Merek Sinar mas Land diperkenalkan. Beberapa kawasan kota mandiri atau perumahan di bawah Sinar Mas Land di antaranya: BSD City Grand Wisata - Bekasi Kota Deltamas - Cikarang Kota Wisata - Cibubur Go!Wet terletak di Grand Wisata Bekasi yang memiliki akses la...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...