Siang sampai sore tadi, saya dan teman-teman dari Blogger Bogor menghadiri undangan dari Indosat Bogor. Punya Blog, Twitter & FB... Yuk daftarkan diri kamu utk ikutan Social Media Competition with #IndosatSuperWifi twitter.com/IndosatBogor/s… — Indosat Bogor (@IndosatBogor) 22 Februari 2013 Sejak m enguji coba pertama kali , hari ini adalah yang ketiga kalinya bagi saya. Dari yang pertama, kedua dan akhirnya yang ketiga ini tampaknya tidak ada perbaikan sedikit pun dari layanan Indosat Super Wi-Fi yang diberikan. Untuk yang kedua pada saat acara launching Blackberry Z10 dari Indosat, saat asyik live tweet tentang acara tersebut timeline tiba-tiba terhenti sedangkan koneksi tidak terputus. Untungnya salah satu dari artis undangan yang hadir ponselnya dibiarkan hotspot wi-fi portable secara terbuka. Lama juga saya " menumpang " koneksi dari ponselnya. Saat teman-teman undangan yang lain menyadari tidak ada hadiah dari live tweet, koneksi pun lancar kembali. Hasil ...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...