Kota Wisata Cibubur yang telah diluncurkan sejak 30 November 1996, menghadirkan total kluster yang telah diluncurkan sebanyak 48 kluster. Ada 3 kluster baru yang diluncurkan; Cluster Visalia dengan luas bangunan/luas tanah: 68/60 - 121/120 di harga Rp 960juta- 1.8 miliar, Cluster Nashville dengan luas bangunan/luas tanah: 100/112-220/190 di harga Rp1.6-3.2 miliar dan Cluster Bellwood dengan luas bangunan/luas tanah: 133/128-256/240 di harga Rp2-3.8 miliar. Di awal Juli 2019 saya berkesempatan mampir (lagi), sebelumnya di tahun 2015-an sewaktu bekerja di daerah Bekasi. Rute yang saya pilih adalah melewati dari area gerbang utama Kota Wisata Cibubur dan akhirnya keluar di akses menuju Jl. Raya Narogong yang penuh dengan kendaraan berat. Fasilitas umum yang sudah tersedia di Kota Wisata Cibubur di antaranya; pendidikan, komersial, sarana ibadah, transportasi, sarana olahraga dan lain-lain. Untuk aksebilitas dari Kota Wisata Cibubur meliputi Tol Cimanggis-Cibit...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...