Setelah sebelumnya kami diajak ke kompleks pabrik di Citeureup dan Cirebon , tujuan kami yang terakhir dikunjungi adalah batching plant yang dikelola oleh Pionirbeton Indonesia. Pionirbeton Indonesia merupakan anak perusahaan dari Indocement, yang didirikan pada tahun 1996. Total 100% saham dimiliki oleh Indocement. Produk akhir semen adalah beton siap-pakai. Batching plant yang ada saat ini di Jabotabek, Jabar, Jateng, Jatim dan Bali. Di Jabotabek ada 18 Batching Plant . Batching Plant yang kami kunjungi berada di daerah Kasablanka. Di sini kami diajak untuk melihat langsung proses produksi beton siap-pakai. Lokasi lainnya Batching Plant ada di daerah Sudirman, Pulogadung, Jati Asih, Cikarang, Karawang, dan Cikampek. Batching Plant ini untuk menunjang proyek-proyek pemerintah. Proyek terbesar yang merupakan megaproyek Pionirbeton adalah Krakatau Posko yang pengerjaannya lebih kurang 3 tahun. Pionirbeton Indonesia juga mempunyai produk fastcreate, yang memiliki ...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...