Curi Ke Kanan dan Curi Ke Kiri... Sehari sebelumnya gw baru baca info Naif akan show kembali di Bogor dari update twitternya Naif . Event berbeda dengan yang sebelumnya. Kali ini mereka hadir untuk menjadi bintang tamu acara Pensi-nya anak-anak SMA Negeri 1 Bogor yang diberi nama "smansaday 2011". Setelah itu baru deh gw searching mengenai acara itu, tanya mbah google. Yang ternyata gw dapatkan bahwa acara ini adalah acara "internal" SMA Negeri 1 Bogor beserta para alumninya. Gw belum menyerah! Okey gw bersiap, harus gw datangi dulu, dimana tempat mereka sebelum on stage. Yups! tujuan pertama gw Hotel Salak, dan pertama masuk lobby gw udah melihat Mas Pepenk Naif sedang menuju restoran hotel tersebut, browsing sejenak mencari sinyal wifi. Dan kecewanya gw, wifi-nya tidak tersedia pada saat itu, cek TL belom ada reply dari Mas Pepenk yang sebelum gw berangkat dari rumah udah mengkonfirmasi dirinya, bagaimana caranya untuk bisa masuk ke acara Pensi ini, sedangka...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...