Akhirnya mendapatkan kesempatan juga mengikuti kegiatan selain berkunjung ke Mall (biasanya sih cuma ke bioskopnya). Dalam beberapa tahun terakhir saya berkesempatan untuk mengikuti pemutaran perdana dari beberapa film, baik itu film nasional ataupun film impor. Camping bagi anak muda yang lahir di akhir tahun 90-an dan di awal era 2000-an mungkin terdengar aneh. Saya sendiri terakhir mengikuti camping saat masih SD di acara Persami (Perkemahan Sabtu Minggu) dan masih ingat dengan jelas bergabung dengan regu Garuda. "Dengan regu Garuda siap mengadu jiwa demi nusa dan bangsa..." Begitu bunyi lagu pembangkit semangat untuk regu kami. Pemandangan Lahan Kebun Buah Naga Di Citra Alam Riverside Sungai Yang Membelah Area Citra Alam Riverside Setelah belasan tahun berlalu, tanggal 12 dan 13 Juni 2015 yang lalu saya berkesempatan untuk camping (lagi) Kali ini tentunya bukan acara Persami yang digelar sama seperti masa SD dahulu, camping kali ini saya mengikuti aca...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...