di booth JD bareng usher-nya Iik Betrayer On Stage Angie Hart of Frente! Tiket yang sudah ditandatangani semua personil Frente! Setlist Betrayer update terbaruuu... Tahun ini berkesempatan menghadiri event ini di hari yang terakhir, dari sebelum berangkat udah pasti tujuan utama itu Frente!, karena dapet kesempatan untuk Meet & Greet dengan mereka. Dan rundown gw untuk hari itu pun ngga banyak dimulai dari Betrayer di Dome Stage, lanjut lagi /Rif masih di Dome Stage kemudian Good Charlotte di Stage Utama, berpindah ke Frente! di stage Simpati, setelah itu berpusing-pusing aja, Helloween gw ngga terlalu kepingin. Maaf walau band legend gw ngga tertarik, ngga ada yang cekokin buat dengerin Helloween. Sesampainya di Venue, Pantai Karnaval, Ancol gw langsung mencari booth-nya Jack Daniels, karena merekalah yang akan bisa mempertemukan gw dengan Frente! Diinfo yang gw dapet registrasi untuk bisa ikutan Meet & Greet dengan Frente! itu sebelum j...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...