SPG at AXIS Lounge Fasilitas yang diserbu pengunjung view from AXIS Lounge roof top crowd at AXIS Lounge Sebelum hari H sebenarnya gw udah mempersiapkan rundown nama-nama musisi yang akan gw kunjungi stage-nya. Dimulai dari Dira Sugandi di A3 BNI Hall (18.00-19.00), Glen Fredly di A2 BNI Hall(19.15-20.15), Pandji Pragiwaksono di JavaJazz Stage (20.30-21.15), Sondre Lerche di C2 FEMINA Hall (22.00-23.00) dan yang terakhir Endah N' Rhesa di Jazz Corner (23.00-23.45). Jum'at siang sekitar jam 13.20 gw mendapat telpon dari Nadia (koordinator blog competition) bahwa akan ada kegiatan " live blog " selama acara berlangsung, gw langsung senang mendengarnya, walau dia bilang akan disediakan laptop khusus untuk menunjang kegiatan " live blog " ini, gw lebih memilih untuk membawa sendiri " peralatan tempur " yang gw miliki agar lebih nyaman. Gw juga langsung berpikir berjalan sesuai rencana ngga rundown yang udah gw susun rapih ini. Ber...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...