Langsung ke konten utama

Savasa Deltamas, Hunian Kota Pintar Kolaborasi Sinar Mas Land dengan Panasonic di Kota Deltamas

area ruang utama tipe B SAVASA Deltamas

Kawasan Bekasi, Cikarang, Karawang hingga Purwakarta banyak ditempati oleh kawasan industri. Salah satu kawasan industri yang saya beserta teman-teman blogger lainnya kunjungi pada Sabtu, 15 September 2018 adalah Kota Deltamas. Yang telah dikembangkan sejak 20 tahun yang lalu oleh PT Puradelta Lestari, kota modern mandiri yang dibangun di atas lahan seluas 3177 hektar, yang di dalamnya ada kawasan pemukiman, kawasan komersial dan industri dengan standar internasional dengan berbagai fasilitas dan infrastruktur kelas dunia.
Kota Deltamas sangat mudah diakses dari jalan tol Jakarta-Cikampek dengan akses utama di pintu KM 37 Cikarang Pusat.


Dikembangkan oleh Sinar Mas Land berkolaborasi dengan Panasonic menghadirkan hunian  kota pintar Savasa  yang terletak di Kota Deltamas.
Di hari itu (Sabtu, 15 September 2018) dilakukan pengguntingan pita tanda diresmikannya Kantor Marketing Gallery dengan 2 show unitnya. Kepemilikan dari proyek Savasa Deltamas ini terdiri dari 49% milik PT Puradelta Lestari Tbk yang merupakan anak perusahaan dari Sinar Mas Land dan untuk 51% milik Panasonic Group (Panasonic Homes). Kedua perusahaan membuat joint venture dengan nama PT Panahome Deltamas Indonesia (PHDI) pada Nopember  2017 lalu dan akan mengembangkan proyek hunian dengan total area seluas 37 hektar.  Untuk tahap pengembangan pertama telah dikucurkan investasi sebesar Rp360 milyar untuk pembelian lahan dan pengembangan lahan di tahap pertamanya.
mencoba kamar tidur dari SAVASA tipe B

Kota pintar Savasa Deltamas akan dikembangkan berdasarkan 4 konsep dasar;
1. Smart Township,
2. Smart Security,
3. Smart Home, dan
4. Smart Community.
Pengembangan tahap pertama dari Savasa Deltamas terdiri dari 811 rumah dan 33 ruko yang akan terbagi ke dalam 4 klaster: Asa, Niwa, Hana dan Yuta. Menerapkan desain menggabungkan unsur lingkungan hijau, kehidupan modern, fitur smart living, dan bangunan yang tahan gempa.

asyik vloging di depan 2 show unit Savasa Deltamas (sayangnya tidak terekam)
Foto: twitter.com/hayaaliyazaki

SAVASA Deltamas hadir dengan 2 tipe rumah:
Tipe A (Luas Tanah 66 m2 / Luas Bangunan 64 m2)
Tipe B (Luas Tanah 84 m2 / Luas Bangunan 80 m2)


Mengusung tagline “Smart Lifestyle” kedua tipe dilengkapi dengan Panasonic Home Network System ,fitur keamanan kamera CCTV, yang terdiri dari 2 indoor dan outdoor CCTV kamera, 1 hub, 1 motion sensor, 1 jendela atau pintu sensor, 1 smart plug dan 1 Digital Cordless Phone.
Menempati lokasi strategis dengan jarak yang dekat dari pusat kota bisnis di Kota Deltamas, hanya berjarak 5 menit dari stasiun kereta cepat Jakarta-Bandung, Stasiun Karawang  dan Gerbang Tol KM 41.6  yang akan segera dibangun.   
Savasa Deltamas merupakan terobosan inovasi terkini dalam menciptakan hunian secara ringkas, efisien, tetapi memiliki kontruksi bangunan tahan gempa yang kokoh dengan teknologi POWERTECH.  SAVASA Homes dirancang dengan sistem cross ventilation yang meningkatkan sirkulasi udara dan membuat rumah menjadi lebih sejuk dan segar.
Konsep SAVASA Smart Town ditingkatkan dengan kehadiran fitur bioswale dan tangki air bawah tanah, yang berfungsi untuk menyimpan air hujan dan mencegah banjir.
Klaster perumahan Savasa Deltamas rencananya ditawarkan dengan harga mulai dari Rp978.000.000 dan NUP sebesar Rp5.000.000.
Di kawasan Kota Deltamas telah berdiri Sekolah Pangudi Luhur Bernardus, Sekolah Vokasi Ananda Mitra Industri Deltamas, kampus ITB (kampus kolaborasi ITB dengan Sinar Mas), komplek pendidikan Korea dan Fajar Hidayah. Tengah dibangun saat ini East Jakarta Japanese School. Segera dibangun AEON Mall, rumah sakit Mitra Keluarga.

Kunjungi Savasa Marketing Gallery:

akun social media Savasa Deltamas:
Instagram : @savasa.deltamas 
Facebook  : savasa.deltamas
Youtube    : SAVASA DELTAMAS

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...