Langsung ke konten utama

Indosat Super Wi-Fi Competition

Siang sampai sore tadi, saya dan teman-teman dari Blogger Bogor menghadiri undangan dari Indosat Bogor.

Sejak menguji coba pertama kali, hari ini adalah yang ketiga kalinya bagi saya. Dari yang pertama, kedua dan akhirnya yang ketiga ini tampaknya tidak ada perbaikan sedikit pun dari layanan Indosat Super Wi-Fi yang diberikan. Untuk yang kedua pada saat acara launching Blackberry Z10 dari Indosat, saat asyik live tweet tentang acara tersebut timeline tiba-tiba terhenti sedangkan koneksi tidak terputus. Untungnya salah satu dari artis undangan yang hadir ponselnya dibiarkan hotspot wi-fi portable secara terbuka. Lama juga saya "menumpang" koneksi dari ponselnya. Saat teman-teman undangan yang lain menyadari tidak ada hadiah dari live tweet, koneksi pun lancar kembali. Hasil analisa saya, saat semua undangan mencoba mengakses Internet terutama Twitter, layanan Indosat Super Wi-Fi yang disediakan pun tidak sanggup untuk menampung akses dari semua pengguna ini. Begitu pun hari ini, padahal jumlah undangan tidak terlalu banyak. 
Beberapa kicauan saya saat acara tadi:












Twit saya tadi menggunakan layanan Internet Indosat Super Wi-Fi (free) setelah 15-20 menit diharuskan untuk log-in kembali. Nah! untuk melakukan log-in ini kembali yang sering terkendala. seperti diakhir tulisan saya saat menguji coba pertama kali, ini yang namanya Super Wi-Fi?

Blogger Bogor yang hadir tadi:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...