Langsung ke konten utama

Mini Press Con Naff Chapter 7 ( New Beginning )

Ngga menyangka.. itulah yang gw alami pada hari Rabu tanggal 16 Maret 2011 kemaren. Mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dan ngobrol dengan vocalist barunya Naff. Sebelumnya gw membaca tweet dari Trinity, yang berisi tentang undangan menghadiri Mini PressCon Launching Album barunya Naff Chapter 7 ( New Beginning )yang berlokasi di Pisa Kaffe, Menteng.
Gw reply aja undangan tersebut dengan biodata diri tanpa mencantumkan nomor telepon atau nomor hape, eh langsung ada balasan. Okey gw reply kembali dengan melengkapi dengan nomor hape. Besoknya langsung ada telepon dari Trinity, tepatnya dengan “Angel” Trinity. Gw menyanggupi untuk bisa menghadiri acara tersebut. Memang sudah diberitahukan sebelumnya acara berlangsung mulai pukul 15.00 WIB. Dikarenakan jadwal KRL yang sering kacau, gw sudah berangkat dari rumah sekitar jam 10.00 WIB. Sampai di venue acara sekitar jam 13.15 WIB. Langsung aja gw mencari “Angel' Trinity. Ternyata gw memang yang datang paling awal diantara 4 orang undangan yang lain. Sambil menunggu tentu aja di temani “sang pacar” saatnya berselancar kembali, awalnya wifi yang gw akses agak menyebalkan juga. Tetapi akhirnya gw update software Macbook gw sampe kelar, hehehe. Check sound diawali oleh para teknisi. Kemudian dilanjut dengan para personilnya Naff. Selesai check sound Arda sang vocalist baru langsung bergabung dengan kami para “Naffelow” yang sudah menunggu. Acara berlangsung cukup meriah dengan pembagian doorprice untuk para awak media yang menghadiri. Naff membawakan 4 buah lagu dalam acara ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...