Langsung ke konten utama

GetGlueID at ON|OFF Event 2011

"GGID Community" badge dari Yotomo
Beberapa bulan sebelumnya gw udah mendengar akan diselenggarakannya acara ini. Awalnya yang gw ketahui acara ini mengambil lokasi di Central Park Mall, tapi akhirnya kembali seperti tahun sebelumnya menempati Epicentrum Walk, Kawasan Rasuna Epicentrum. Akun twitter untuk acara ini pun gw pantau terus, klo gw biasanya masukin list dulu, pas mendekati acara berlangsung baru deh gw follow. Pantauan pertama yang gw baca itu mengenai "Inspiring Twitter Akun" kategori Komunitas, langsung deh gw lempar ke millist agar teman-teman juga ikut berpartisipasi mendukung #GGID masuk dalam nominasi tersebut. Sayangnya tidak masuk dalam 3 besar. Tepat 2 minggu sebelum acara, panitia memberi tempat bagi 20 komunitas untuk turut serta dalam "Community Festival OnOffID". Dan lagi-lagi gw lempar ke millist, untuk yang ini sambutannya lebih meriah. Karena memang niat kami semua yang sama, LEMBARGUR edisi OnOffID. GGID masuk dalam salah satu peserta Community Festival OnOffID. Karena gw ingin mengikuti prosedur yang mereka buat, gw datang sebelum hari -H untuk mengikuti Glasi Resik, yang ternyata cuma untuk mengambil ID Card aja. Padahal untuk mengambil ID Card pada hari -H juga bisa. Nggak bisa langsung tidur setelah kembali dari Epi Walk, karena ada bahasan seru di twitter tentang drawing Euro 2012, akhirnya hingga jam empat pagi mata terasa kantuk. Bangun jam 6 cek e-mail banyak sticker baru, bahkan terlalu banyak (hingga 38 sticker). Antara meng-UNLOCKED semua sticker tersebut dengan bersiap berangkat menuju OnOffID. Niat mengajak member baru untuk ikut acara ini yang membuat perjalanan gw tersendat, nggak enak juga sama ante Nissa yang udah datang duluan. Yang special dari acara LEMBARGUR ini tentunya badge dari Yotomo yang bisa di-unlocked saat acara berlangsung.
Para moderator GGID
Ada pengunjung, dan tentunya ada yang sambil nge-LEM
Kami siap menyambut pengunjung

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...