Langsung ke konten utama

Liquid M220, Windows Phone Pertama Dari Acer


Acer menghadirkan feature phone yang kali ini dibekali dengan sistem operasi Windows Phone terbaru (Windows 8.1) yang menyasar entry level atau bagi mereka yang ingin membelanjakan THR-nya untuk membeli ponsel dengan harga murah dengan kinerja yang mumpuni. Acer Liquid M220 ditawarkan dengan harga Rp. 749.000.

Jika Anda ingin mencoba merasakan experience dari sebuah ponsel dengan sistem operasi Windows 8.1 (dapat diperbaharui ke Windows 10) yang intuitif dan dinamis dengan tampilan Live Tile-nya, Acer Liquid M220 bisa menjadi salah satu pilihan. Dengan sistem operasi Windows-nya ini, membuat kita tetap produktif yang dapat mengakses aplikasi khas Windows seperti Office dan OneDrive dimana saja dan kapan saja.





Dengan dibekali prosesor Qualcomm Snapdragon Dual Core, RAM 512MB dan memori internal sebesar 4GB, Acer Liquid M220 dapat dengan leluasa digunakan untuk multitasting membuka berbagai aplikasi di dalamnya. Untuk memori eksternal dapat diekspansi hingga 32GB melalui slot MicroSD. 
Acer Liquid M220 dilengkapi dengan kamera belakang beresolusi 5 MP autofokus dan juga dilengkapi LED Flash yang bikin kita nyaman berfoto ria dalam kondisi kurangnya cahaya, dan untuk kamera depannya beresolusi 2 MP wide angle camera yang dapat kita gunakan untuk ber-selfie ria atau skype dengan video call.

Foto menggunakan kamera belakang Acer Liquid M220

Ber-selfie dengan kamera depan Acer Liquid M220
 Disain dari Acer Liquid M220 sangat simpel dan minimalis, memiliki layar sentuh 4 inci WVGA (800x480) yang membuat nyaman melihat tampilan Live Tiles dari sistem operasi Windows Phone yang mudah dipersonalisasi oleh pengguna. Acer Liquid M220 hadir dengan dua pilihan warna: Pure White dan Mystic Black. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...