Langsung ke konten utama

Joox, Musik Online Untuk Pecinta Musik


Berharap banyak kepada salah satu layanan musik streaming yang belum hadir secara resmi di Indonesia. dini hari sebelum memasuki Back To The Future Day, dimana tanggal 21 Oktober 2015 tercatat di dalam film dengan mobil terbang dan hoverboard dan yang serba futuristik lainnya telah hadir. Namun yang baru terealisasi apa yang ada di dalam film Back To The Future baru hoverboard (itu pun hanya purwarupa).
Berawal dari pertanyaan seorang teman kepada teman lain yang bekerja di bagian marketing salah satu jaringan bioskop "Apakah akan menayangkan film konser Ed Sheeran?". Pertanyaan ini membuat saya menjadi penasaran, "Ed Sheeran bikin film?". Bukan...bukan google.co.id yang saya tuju, tapi akun Twitter Ed Sheeran dan cukup melihat linimasanya aja. Setelah tahu situs resmi dari filmnya, dimana Indonesia sudah masuk dalam daftar negara yang siap untuk menayangkan, selanjutnya baru deh pengecekan ulang di situs lsf untuk mengetahui nama importir (dengan tahu pengimpornya, maka otomatis akan tahu tayang di bioskop jaringan yang mana).
Bukan cuma mengenai film tentang Ed Sheeran aja yang beberapa hari terakhir selalu di benak saya, tetapi ada salah satu pertanyaan dari seorang teman (yang belum pernah ketemu) menanyakan perihal single dari Ed Sheeran yang berjudul photograph. Salah satu jawaban saya "Saya pake layanan streaming".

Iya, memang saya sudah jarang mengkonsumsi lagu secara mengunduh berupa file .mp3. Beberapa tahun terakhir saya lebih menikmati dari beberapa layanan streaming, dari yang busuk sampai yang belum hadir secara resmi (utak-atik sedikit) di Indonesia. Dari semua layanan streaming ini kebanyakan saya hanya bertahan di satu bulan pertama (ujicoba versi penuh) setelahnya saya nikmati dengan versi yang gratis (dengan diselipi iklan dan dibatasi untuk skip lagu-lagunya). Lebih seringnya hanya menikmati sebuah mix atau playlist.

Kini saya menemukan Joox Music, layanan streaming yang juga masih "bersaudara" dengan WeChat. Apa saja kelebihan dari layanan yang sudah ada (dan pernah saya pakai)? Mari kita bedah dengan screenshot yang telah saya kumpulkan.


Setelah melewati tampilan awal (gambar paling awal postingan ini) kita akan langsung diberi pilihan untuk bikin akun, ada 2 pilihan utama yang ditawarkan:
  • Login melalui WeChat (saudaranya)
  • Login melalui Facebook (seperti kebanyakan layanan streaming lain) atau
  • Login melalui email (daftar dan konfirmasi terlebih dahulu)
Akun WeChat, Facebook dan Email saya telah terkoneksi semua




Salah satu keuntungan menghubungkan akun WeChat dengan Joox Music, kita mendapat 15 hari VIP. VIP adalah versi penuh dari layanan Joox Music yang kita nikmati, apa aja yang bisa kita dapat dengan layanan VIP. berikut screencapture (lagi)



Layanan VIP telah berakhir? Berikut penawaran harganya (pilihan yang tersedia: seminggu, sebulan, 3 bulan, 6 bulan, dan setahun), yang menarik dari Joox Music ini untuk pembayarannya telah terkoneksi dengan google wallet (pemotongan pulsa). Semakin memudahkan menikmati musik secara legal. Berikut screencapture (lagi dan lagi)



Untuk berbagi lagu yang sedang kita nikmati, hanya menyediakan berbagi via WeChat dan Facebook (padahal saya lebih banyak menggunakan Twitter). Semoga ada penambahan kelak.


Satu fitur yang dapat kita manfaatkan dengan hanya memilih dari genre, suasana hati atau aktivitas ada namanya Radio yang menyediakan playlist dari lagu-lagu yang telah dikurasi oleh pihak Joox Music. 


Untuk saat ini saya masih suka dengan layanan musik streaming yang terbaru (bagi saya) ini. Walau ada beberapa musisi favorit dalam negeri yang tidak ada di katalognya. Dan kembali saya berharap semoga ada penambahan kelak. :)

Joox Music dapat dinikmati oleh pengguna Android dan iOS.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...