Langsung ke konten utama

Hunting Pokemon Go at Jungleland

HootOwl

Kemunculan game "Pokemon Go" menjadi sangat fenomenal di Indonesia akhir-akhir ini, permainan virtual yang menggunakan smartphone atau gadget itu menjadi populer dalam waktu singkat.

Bagi para Pokemon Hunter tepat hari ini, Minggu 18 September 2016 saatnya berburu Pokemon dan memenangkan hadiah-hadiah menarik seperti 1 buah sepeda motor dan uang tunai jutaan rupiah. Program dengan hadiah menarik ini hanya ada di salah satu theme park terbesar di Indonesia, Jungleland Adventure Theme Park yang berlokasi di kawasan Sentul Nirwana, Sentul City, Bogor. Tempat wisata ini memiliki 22 pokestop dan gym "Pokemon Go". Theme park yang luasnya mencapai 35 hektar dan telah memiliki 34 wahana ini cocok sekali untuk berburu monster-monster lucu Pokemon sambil menikmati wahana seru dan memacu adrenalin.

Erika dengan Pikachu

Kali ini, Jungleland bekerja sama dengan MNC Group menyelenggarakan kegiatan "Pokemon Go Jungleland" mulai pukul 09;00 wib yang berlokasi di Phinisi Hall, Downtown Jungleland. 
"Ada 800 peserta SPORTNATION; untuk zumba, belly dance dan aerobic target pesertanya lebih ke perempuan-perempuan, Untuk target peserta anak-anak muda ada Pokemon Go Contest dengan 3 kategori; selfie dengan Pokemon dan monster-monsternya di area Jungleland, kompetisi Pokemon yang didapat terbanyak dan Gym Battle Contest." Anastacia S. Gercia selaku Section Head PR Jungleland menjelaskan. 


"Seru! Selain masuknya mendapatkan diskon, disediakan antar jemput ke lokasi Jungleland dan mendapatkan makan siang. Dengan 22 pokestop mencari Pokemon di Jungleland mudah, apalgi ada lure-nya" Ungkap Erika sebagai peserta yang datang bersama teman-teman komunitas Pokemon Go asal Depok.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...