Langsung ke konten utama

#MendadakNobarEAR CCST at BTM 21


Hari ini saya berkesempatan menyaksikan film Cita-citaku Setinggi Tanah bareng endahNrhesa dan tentunya teman-teman earFriendsBGR. semalem saya lihat kembali trailer film ini untuk lebih menambah rasa penasaran akan film ini.
Film diawali dengan shoot satu persatu anak-anak mengucapkan berbagai macam cita-citanya, dari anak desa sampai anak kota. Tokoh utama dalam film ini adalah empat sekawan, Agus (M Syihab Imam Mutaqqin) yang bercita-cita ingin makan di restoran padang, Jono (Rizqullah Maulana Daffa) yang bercita-cita ingin menjadi tentara,  Sri atau nama panggilannya May (Dewi Wulandari Cahyaningrum) yang bercita-cita ingin menjadi artis dan Puji (Iqbal Zuhda Irsyad) yang bercita-cita ingin membahagiakan orang lain. 
Awal cerita dari film ini bermula saat Ibu Guru (Happy Salma) menugaskan untuk membuat tulisan berupa karangan dari cita-cita mereka. Bagi ketiga teman Agus tugas karangan ini sesuatu hal yang sangat mudah, tetapi bagi Agus cita-cita bukan hanya ditulis tetapi harus diwujudkan. Puji pun sempat berujar "Cita-citamu itu nggak tinggi Gus, tapi nyusahin". Alasan kenapa Agus bercita-cita ingin makan di restoran padang karena tiap hari ia selalu makan tahu bacem buatan Ibunya, yang ia banggakan sebagai tahu bacem terenak di kampungnya. 
Saya sudah mengetahui sejak awal bahwa keuntungan dari film ini akan disalurkan sepenuhnya untuk Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI), namun tampaknya yang terjadi di tiap bioskop film ini tidak menarik bagi masyarakat untuk menontonnya. Untuk hari ini di BTM 21 tersisa hanya satu jam tayang, mungkin besok akan segera turun tergantikan dengan film baru. Ada beberapa scene yang mengingatkan saya akan masa kecil saya diantaranya saat Agus mengajak Puji menebang pohon bambu untuk dijadikan sebagai celengan. Yups! saya pernah punya celengan semacam itu. Saat mereka bermain di sungai pun mengingatkan kembali saya akan sungai yang biasa saya sebut kali Cibadak yang dahulu ketinggian airnya bisa mencapai lutut, namun sekarang hanya setinggi mata kaki.  



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Baran Powerwall, Solusi Listrik Gratis di Masa Kini

Di awal tahun 2020 ini kembali mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Victor Wirawan dan rekan-rekan dari Baran Energy. Mengambil lokasi titik keberangkatan dari kantor Baran di komplek perkantoran yang terletak di BSD City. Perjalanan kami menuju ke   The Leaf Boutique Resort yang menjadi bagian dari Baran Property. Dalam tulisan perdana saya berkenalan dengan Baran Energy, di mana Baran Power peruntukannya terdiri dari smart home, real estate dan mini power plants. Dengan kapasitas daya 8800 watt Hours yang dapat digunakan di rumah-rumah. Dengan pemakaian maksimal selama 12 untuk listrik yang berdaya 2200 KwH. Kunjungan ini tentunya kami dapat melihat secara langsung tes powerwall. Bagaimana proses aliran listrik yang awalnya dari PLN digantikan langsung dayanya oleh Powerwall milik Baran. Proses perpindahan energi listrik yang ditunjukkan oleh tim dari Baran dapat kami saksikan secara langsung. Secara berulang kami dapat menyaksikan proses ini, bila kalian pern...

Sinopsis La Tahzan (Jangan Bersedih)

Viona (Atiqah Hasiholan) dan teman-temannya mendarat di bandara Kansai, Osaka, untuk program belajar sambil Arubaito (belajar sambil bekerja di Jepang). Viona bertemu Yamada (Joe Taslim), seorang fotografer freelance, yang ternyata mengerti bahasa Indonesia. Hal ini membuat Viona yang merasa asing di Jepang, seperti mendapat sahabat baru. Mereka pun menjadi akrab. Hingga Yamada, yang begitu langsung tanpa basa basi, berterus terang ingin melamarnya. Bahkan Yamada siap pindah agama.Pada persiapan Yamada menjadi mualaf, Viona terusik masa-masa di Indonesia, ketika seorang ibu menitipkan alamat untuk mencari anaknya di Jepang; Hasan (Ario Bayu), teman dekat Viona. Hasan yang selama ini menghindar dari Viona dan keluarga, pergi dengan meninggalkan pertanyaan bagi Viona. Dengan bantuan Yamada, akhirnya Hasan berhasil di temukan di Osaka. Ketika itu, kondisi Hasan sama sekali berbeda. Pada sebuah malam di Osaka Port, Hasan menceritakan semuanya. Kejujuran yang menjawab pertanyaan hati V...

MOLA TV Hadirkan Program Unggulan Garuda Select - The Series

Dari kiri ke kanan: Braif Fatari, Bagus Kahfi, dan Brylian Aldama para pemain Garuda Select angkatan pertama berpose bersama pada acara konferensi pers MOLA TV dan pemutaran film dokumenter Garuda Select - The Series MOLA TV baru diluncurkan 10 Agustus 2019 bersamaan dengan dibukanya musim 2019-2020 Liga Inggris. Sudah ada sebanyak 11.7 juta orang menonton di MOLA TV, menariknya di MOLA TV tidak perlu untuk mendaftar atau pun bayar, bisa langsung buka dan menonton konten yang ada di dalamnya. Untuk menonton Liga Inggris diperlukan mendaftar, dan kontennya tersedia minimal 4 pertandingan tiap minggunya gratis dan yang mendaftar saat ini jumlahnya sudah sebanyak 2.7 juta orang efektif per hari Minggu (27)/10). Liga Inggris dapat disaksikan FTA (Free to Air) di TVRI dan melalui parabola di MOLA Matrix dan tentunya di aplikasi MOLA TV di gawai dan MOLA Polytron Streaming Device . Apa aja sih konten yang ada di MOLA TV itu? tayangan pertandingan sepak bola yang tersedi...