Langsung ke konten utama

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)


Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM.
Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka.

Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP Muting, Ibu Dewi Ambarwati (Nadine Chandrawinata) guru bantu dari lokasi transmigrasi, serta mengajak Pak Bahtiar (Mathias Muchus) seorang tokoh masyarakat yang telah puluhan tahun lama hidup di Muting dan di tuakan di kampung tersebut.

Misi Mulia ini ternyata tidak semulus yang dipikirkan. Mereka menemui banyak rintangan mulai dari ditolaknya proposal mereka di kecamatan, hingga keputusan dari pemerintah Kabupaten yang berencana mendirikan SMA di lokasi transmigrasi dengan alasan muridnya lebih banyak disana. Namun mereka tak patah semangat dan terus berjuang agar SMA harus tetap dibangun di kecamatan Muting demi untuk anak anak di kali bian. Pemerintah pun memberi peluang jika tetap ingin SMA dibangun di Muting maka minimal harus ada 8 orang murid sebagai syarat dibentuknya SMA persiapan. Pak Wambrauw dan kawan kawan pun segera menerima syarat ini dengan dukungan tokoh tokoh masyarakat di Muting.

Maka dimulailah kisah ini bergulir, pencarian demi pencarian dilakukan hingga ke pelosok-pelosok pedalaman. Pak Wambrauw dan Kasimirus mencari di seluruh kampung Muting, Ibu Dewi menelusuri desa desa kecil di pinggiran Muting sampai ke lokasi transmigrasi tempatnya berasal. Pak Bahtiar menyusuri sepanjang kali bian dengan perahu di tempatnya berjualan barang sambil mencari apakah ada anak-anak lulusan SMP yang mau bersekolah di SMA mereka.

Namun perjuangan mereka tidak semudah yang dibayangkan, untuk mencari 8 murid saja membutuhkan kerja keras luar biasa. Begitu sulit minat anak-anak pada masa itu untuk mau bersekolah. Anak anak Marind maupun anak dari lokasi transmigrasi semua tak berminat. Bagi mereka SMP saja sudah cukup. Namun Niat Pak Wambrauw, Pak Kasimirus, Ibu Dewi dan Pak Bahtiar tidak pernah menyerah, mereka terus berjuang dan membujuk dengan hati agar anak-anak ini mau bersekolah di SMA mereka. Perjuangan ini berlangsung selama berbulan-bulan.

Di sisi lain, Sefnat Mahuze (Richard Hollenger) anak dari Pak Kasimirus bersama Ikbal (Saddam Bassalamah) anak Pak Bahtiar yang baru saja lulus SMP setiap hari pergi ke kali bian mencari ikan kaloso (arwana) sambil mengisi waktu menunggu SMA mereka berdiri. Diluar dugaan, mereka mengalami musibah perahunya terhantam batang kayu dan terbalik ditengah arus deras. Pak Kasimirus dan Pak Bahtiar panik mencari anak-anak mereka. Terjadi dilema antara mencari murid ataukah mencari anak-anak mereka yang hilang di kali bian.


Akankah akhirnya mereka berhasil mendapatkan 8 orang murid seperti kuota yang ditentukan?  Saksikan perjuangan  mereka dengan latar belakang keindahan rawa dan kali bian Muting dalam film NOBLE HEARTS yang kisahnya diangkat ke layar lebar berdasarkan penuturan para tokoh aslinya. 
Noble Hearts disutradarai oleh Irham acho Bachtiar, produksi King Pro Cinema & PSF Merauke. Cerita ditulis oleh Kim Kematt. Seluruh pengambilan gambar dilakukan di Muting, Semangga, Wasor Merauke ,Papua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TreasureLand: Temple Of Fire, Wahana terbaru di Dufan

TreasureLand: Temple Of Fire Hari Minggu kemaren saya beruntung "diculik" oleh teman-teman dari emak2blogger  untuk mengunjungi Dufan, Ancol. Ada dua wahana baru yang di launching pada tanggal 15 Desember 2012 lalu, Crazy: Highest Longest Slide yang berada di Atlantis Water Adventure dan satu lagu lagi TreasureLand: Temple Of Fire , yang kami sama-sama nikmati. Dalam acara hari itu kami disambut oleh Bapak Budi Karya Sumadi selaku Direktur Utama PT. Pembangunan Jaya Ancol dan Bapak Agus Sudarmo selaku General Manager Marketing PT. Pembangunan Jaya Ancol. Bapak Budi Karya Sumadi Bapak Agus Sudarno mereka memaparkan beberapa event di akhir tahun serta akan segera me-launching wahana terbaru kembali yang akan segera beroperasi di tahun 2013 nanti. Untuk TreasureLand: Temple Of Fire , Bapak Agus Sudarmo menjelaskan pihak Ancol telah bekerjasama dengan Mirage Entertainment yang menghadirkan para stunment berpengalaman dalam live action stunt show yan...

I'm At #1DINDO 2015

Kak @ndraverne abis download film Big Hero 6 di aplikasi Moovigo dan langsung dapet boneka Baymax 😍 pic.twitter.com/e57MpEJDlj — Be Fun N Colorful (@BeFunNColorful) March 24, 2015 Bagi saya untuk menikmati sebuah konser dengan harga tiket yang bisa untuk berkali-kali menonton pilem di bisokop akan berpikir ulang untuk membelinya, langkah utama untuk mencari alternatif lain untuk bisa ikut menikmati konser seperti para pembeli tiket lain tentunya mengikuti games yang digelar oleh para sponsor acara.  Begitu terlihat peluang terbuka yang sangat lebar, mari kita masup! Klo kata Uli "yang keren cuma kembang apinya" Foto High-res dg watermark saat acara… (w/ Finesya Mauli) [pic] — https://t.co/dIG2hChu72 — Hendra Gunawan (@ndraverne) March 26, 2015 Cuma dapet segini jarak ke OTRAT #1DINDO semalem [pic] — https://t.co/dNXhmUKPK2 — Hendra Gunawan (@ndraverne) March 26, 2015 Waini nemu setlist OTRAT semalem (with Finesya Mauli) [pic] — https://t.co/Z5PokECAZ4 — H...

[Review] Heart Attack (Thai Movie)

Satu lagi Thai Movie dengan genre Romantic-Comedy tayang di bioskop Indonesia. Heart Attack atau untuk rilis di Thailandnya sendiri berjudul  Freelance ... Ham Puay Ham Phak Ham Rak More (ฟรีแลนซ์.. ห้ามป่วย ห้ามพัก ห้ามรักหมอ). Di Indonesia awalnya mendapatkan slot untuk tayang mulai tanggal 11 September 2015, beberapa hari sebelumnya maju mengisi slot di tanggal 9 September 2015. Indonesia sendiri menjadi negara yang beruntung untuk menikmati film ini lebih awal, daripada negara-negara lain di Asia Tenggara. berikut jadwal rilisnya (via Instagram Christian Saragih): international release date #HeartAttack #freelancethemovie sudah keluar nich. So, friends / fc at Asean country dont miss it to watch na @tml_indonesia #GTH @sunny_forfans @sunny_loversid @sunny_suwanmethanont @davikah @mai.davika @davikah_id @davikahpfc @sunny_cambodiafc @davikah_cambodiafc @davikah_cambodiafanclub @violettewautier @nicsarasta @chaidarammar @inu_superhero @priliafairuz @rud...