Langsung ke konten utama

Balada TPA

Menghirup sejuknya udara pagi mungkin tidak akan dapat dirasakan lagi bagi kami warga yang bermukim di Kp. Munjul Kel Kayumanis Kota Bogor. Dalam beberapa waktu ke depan Pemerintah Kota Bogor akan segera membangun Tempat Pembuangan Akhir (TPA) yang berada tepat di dekat pemukiman kami. Area yang akan di gunakan sebagai lahan TPA tersebut berada diantara perbatasan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor. Adapun TPA yang saat ini masih digunakan oleh Pemerintah Kota Bogor berada di Galuga.
Rencana Lokasi TPPAS Kayumanis
Untuk TPA yang akan di bangun di dekat pemukiman kami ini rencananya di gunakan sebagai TPPAS (Tempat Pemerosesan dan Pengolahan Akhir Sampah). Apapun alasan yang digunakan Pemerintah Kota Bogor, setiap mendengar “Tempat Pembuangan Akhir” warga sepakat untuk menolak.
salah satu spanduk penolakan
Segala bentuk penolakan terjadi, mulai demontrasi warga di tingkat Kelurahan sampai mendatangi gedung DPRD Kota Bogor.
Adapula sebagian kecil pihak yang menerima dibangunnya TPA ini, menurut mereka akan terciptanya lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar.
Terdapat komplek perumahan yang letaknya di Kabupaten Bogor yang posisinya berada dekat dengan lahan yang akan dibangun TPA tersebut.
Bagaimana nasib warganya jika TPA benar-benar dibangun?
Beberapa bulan belakangan sepi, tidak terjadi aksi demonstrasi warga, ternyata telah terjadi penyuapan kepada tokoh-tokoh masyarakat setempat oleh pihak yang diduga oknum tertentu yang memanfaatkan keadaan ini.
Kini marak kembali pemasangan spanduk penolakan akan dibangunnya TPA, di sepanjang jalan raya menuju areal akan dibangunnya TPA.
Apakah Pemerintah Kota Bogor akan benar-benar "keukeuh" membangun TPA di dekat pemukiman kami? Kita tunggu saja karena sampai saat ini belum ada kejelasan.
Link terkait:
Pembangunan TPA KayuManis
Seribuan Warga Tolak TPA Kayumanis 
WARGA TOLAK KEBERADAAN TPA KAYU MANIS 
 Pemkot Optimis, TPAKayumanis Akan Terealisasi

Komentar

  1. kunjungi juga blog saya yah,

    masih newbie nih.

    http://creativeendless.wordpress.com/2011/02/11/lestari-alamku-menjadi-selaras-hidupku/

    thanks

    BalasHapus
  2. orang kota bogor dah keabisan tempat, sampahpun berantakan dimna" . .
    Klo Tps nya mempunyai standar ISO dan bisa menampung tenaga kerja . .
    knpa tidak . .
    sory bukan mo ngedukung pihak pemerintah, , selama tindakan pemerintah yang bersipat positif dan banyak menampung tenaga kerja . . why not
    hehhehehhehhehhe :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layanan Streaming Film Versi Lokal Yang Baru

Setelah netflix  resmi memasuki pasar layanan streaming film di Indonesia, kini hadir satu persatu layanan serupa, namun dengan kearifan lokal. Berikut 2 layanan terbaru yang saya coba: Tribe Layanan yang satu ini masih belum dirilis secara resmi, pihak Tribe membagikan aplikasi ini (bersama ponselnya) kepada beberapa teman-teman komunitas. Walau pun saya tidak dapat, tetapi berkesempatan untuk mencobanya. Berikut beberapa screenshot dari tampilannya, yang menyediakan beberapa pilihan (movies, tv shows, on air, dan sports). Tribe bekerja sama dengan XL 4G, biaya yang diterapkan untuk menyewa atau mengunduh film-film  atau tayangan yang mereka sediakan masih belum saya ketahui. Di aplikasi yang dibagikan ini tidak ada menu untuk log-in apalagi untuk berlangganan. Kita tunggu saat peluncuran resminya nanti. Untuk tv shows yang mereka miliki kontennya banyak film serial dari Korea Selatan (saat ini berhadapan dengan viki). Mox Digital ...

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...