Langsung ke konten utama

Gelap-Gelapan di GKBI ( #EarthHour 2011 )



Hari ini memang berbeda dari jadwal event-event gw yang lain. Sebelum ke Wisma GKBI buat gelap-gelapan gw dari sore hari udah nongkrong di Bengkel Night Park, alhamdulillah dapetin 2 tiket acara "Beatfest 2011" karena emang gw nggak tertarik sama line up pengisi acara, saatnya jualan!! Pas sampe venue gw yang langsung inisiatif mendatangi sekelompok orang yang udah yakin mereka para "calo tiket". Langsung aja pasang harga sewajarnya, yang penting gw dapet duit. Konfirmasi si pemberi tiket lumayan ngeselin juga, baru kali ini gw buat ngedapetin tiket aja nunggunya sampe emosi tingkat tinggi. Intinya gw berpendapat EO-nya nggak profesional. Hampir aja gw patah semangat nunggu buat dapetin ituh tiket. Pake surat menyurat serah terima segala. Udah kaya di Kelurahan aja. Teman gw yg ikut pun udah bete nungguin. gw bilang "tenang kawan, abis dari sini kita ada undangan makan gratis tisss...tisss, sabar yaaa". Akhirnya tiket telah gw terima, dalam seper sekian detik, langsung di sambar sang calo. Ya sudah transaksi pun telah berhasil, misi selesai. Saat menuju Wisma GKBI, jalan yang gw lewati ternyata jalur cepat, yang terlarang untuk sepeda motor dengan jam tertentu. pantes aja motor cuma gw sendirian. Dan gw pun ditilang oleh Pak Polese. Langsung gw forward aja ah ceritanya, hehehe. Gw parkirin motor di Pos Polese GKBI. aman banget, dan biayanya lumayan lahhh. Langsung aja menuju venue acara, pusing juga mencari pintu masuknya. Isi daftar hadir, clingak clinguk mencari teman #ID4SQ, eh tapi tadi udah ketemu sama mas Caplang di Lobby. yang nyambut ternyata Nadia, dia pun memberikan gw Angklung, udah dimulai acara main Angklungnya saat gw memasuki venue acara. Mari bermain angklung, oh iya makanan dan minuman udah pasti sangat tersedia dan teman gw yang tadi bete pun melahap semua hidangan yang tersedia. Sateeee, Nasi Kucing, Asinan, Es Podeng. "Uenak Rek". Memasuki waktu "Earth Hour" saatnya menyalakan api di angka 60 besar yang sudah disediakan, dan kami para undangan menyalakan lilin. Ngga diem loh saat acara gelap-gelapan ini, kami menonton "Wayang Golek" berbahasa Indonesia dengan tema lingkungan hidup, setelah wayang golek diteruskan oleh band akustikan, lumayan bisa ikutan sing a long lagu-lagu yang mereka bawakan, hingga acara berakhir.

Komentar

  1. GREAT..Bangkit Budaya Indonesia!!! BAngkit nasi kucing..kalahkan fried rice ..:)

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Dia Baran Powerwall, Solusi Listrik Gratis di Masa Kini

Di awal tahun 2020 ini kembali mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Victor Wirawan dan rekan-rekan dari Baran Energy. Mengambil lokasi titik keberangkatan dari kantor Baran di komplek perkantoran yang terletak di BSD City. Perjalanan kami menuju ke   The Leaf Boutique Resort yang menjadi bagian dari Baran Property. Dalam tulisan perdana saya berkenalan dengan Baran Energy, di mana Baran Power peruntukannya terdiri dari smart home, real estate dan mini power plants. Dengan kapasitas daya 8800 watt Hours yang dapat digunakan di rumah-rumah. Dengan pemakaian maksimal selama 12 untuk listrik yang berdaya 2200 KwH. Kunjungan ini tentunya kami dapat melihat secara langsung tes powerwall. Bagaimana proses aliran listrik yang awalnya dari PLN digantikan langsung dayanya oleh Powerwall milik Baran. Proses perpindahan energi listrik yang ditunjukkan oleh tim dari Baran dapat kami saksikan secara langsung. Secara berulang kami dapat menyaksikan proses ini, bila kalian pern...

Sinopsis La Tahzan (Jangan Bersedih)

Viona (Atiqah Hasiholan) dan teman-temannya mendarat di bandara Kansai, Osaka, untuk program belajar sambil Arubaito (belajar sambil bekerja di Jepang). Viona bertemu Yamada (Joe Taslim), seorang fotografer freelance, yang ternyata mengerti bahasa Indonesia. Hal ini membuat Viona yang merasa asing di Jepang, seperti mendapat sahabat baru. Mereka pun menjadi akrab. Hingga Yamada, yang begitu langsung tanpa basa basi, berterus terang ingin melamarnya. Bahkan Yamada siap pindah agama.Pada persiapan Yamada menjadi mualaf, Viona terusik masa-masa di Indonesia, ketika seorang ibu menitipkan alamat untuk mencari anaknya di Jepang; Hasan (Ario Bayu), teman dekat Viona. Hasan yang selama ini menghindar dari Viona dan keluarga, pergi dengan meninggalkan pertanyaan bagi Viona. Dengan bantuan Yamada, akhirnya Hasan berhasil di temukan di Osaka. Ketika itu, kondisi Hasan sama sekali berbeda. Pada sebuah malam di Osaka Port, Hasan menceritakan semuanya. Kejujuran yang menjawab pertanyaan hati V...

MOLA TV Hadirkan Program Unggulan Garuda Select - The Series

Dari kiri ke kanan: Braif Fatari, Bagus Kahfi, dan Brylian Aldama para pemain Garuda Select angkatan pertama berpose bersama pada acara konferensi pers MOLA TV dan pemutaran film dokumenter Garuda Select - The Series MOLA TV baru diluncurkan 10 Agustus 2019 bersamaan dengan dibukanya musim 2019-2020 Liga Inggris. Sudah ada sebanyak 11.7 juta orang menonton di MOLA TV, menariknya di MOLA TV tidak perlu untuk mendaftar atau pun bayar, bisa langsung buka dan menonton konten yang ada di dalamnya. Untuk menonton Liga Inggris diperlukan mendaftar, dan kontennya tersedia minimal 4 pertandingan tiap minggunya gratis dan yang mendaftar saat ini jumlahnya sudah sebanyak 2.7 juta orang efektif per hari Minggu (27)/10). Liga Inggris dapat disaksikan FTA (Free to Air) di TVRI dan melalui parabola di MOLA Matrix dan tentunya di aplikasi MOLA TV di gawai dan MOLA Polytron Streaming Device . Apa aja sih konten yang ada di MOLA TV itu? tayangan pertandingan sepak bola yang tersedi...