Langsung ke konten utama

History of Pocari Sweat


"Once upon a time" begitulah kira-kira klo bahasa Inggrisnya mengawali cerita ini. Dari Pabrik Otsuka Pharmaceutical di Tokushima pada tahun 1973. Akihito Otsuka, yang berumur 35 tahun pada waktu itu, menjabat sebagai Kepala Pabrik. Seorang generasi ketiga dari Otsuka Group, lebih tepatnya anak dari Masahito Otsuka, Presiden Direktur Otsuka Pharmaceutical kedua, sedang memeriksa langsung line produksi. Sang ayah adalah pencipta produk terkenal seperti obat oles Oronine H dan minuman Oronamin C yang membuat perusahaan menjadi sangat maju. Kemudian Akihito di dalam ruang kantornya bertekad untuk menciptakan minuman yang belum pernah ada dan mengembangkan produk yang dapat menjadi pilar perusahaan dengan tangannya sendiri. Pada pukul 13.23 Rokuro Harima, sang penanggung jawab pengembangan minuman atau biasa disebut “ahli rasa” atau klo dalam bidang minuman anggur disebut “sommelier” bahasa Jepangnya apa yaaa?, datang menemuinya untuk menawarkan ide mengembangkan cairan infus dijadikan sebagai

minuman. Berdasarkan pengalamannya di Mexico dalam rangka survey buah-buahan tropis untuk pengembangan minuman terbaru, Ia mengalami diare yang disebabkan situasi pengadaan air minum setempat yang buruk. Dimana pada saat itu ia terpaksa dirawat di sebuah Rumah Sakit kecil yang fasilitasnya terbatas. Oleh dokter ia tawari minuman soda. Sang dokter lalu menjelaskan “Karena diare, air dan zat tubuh berkurang secara drastis, kalau tidak menambah kadar air, tubuh akan dehidrasi”. Plus yang penting harus ditambah gizi, begitu lanjutnya. Klo aja ada cairan infus masalah ini pasti akan cepat teratasi. Rokuro Harima lalu mengingat sebuah peristiwa dimana ia melihat seorang dokter yang sehabis mengoperasi pasien berjam-jam kelelahan, meminum sebotol cairan infus untuk memulihkan kembali staminanya. Otsuka Pharmaceutical adalah penguasa pasar dalam negeri Jepang untuk produk cairan infus. Akihito Otsuka berkata “Belum saatnya”.


Berlanjut ke tahun 1976, Akihito Otsuka yang telah berumur 38 tahun pada saat itu, telah menjadi Presiden Direktur Otsuka Pharmaceutical yang ketiga, cerita kembali dimulai saat Rokuro Harima memasuki ruangannya, kali ini ia datang bersama seorang stafnya yang bernama Akihisa Takaichi berumur 33 tahun sebagai peneliti. Akihito Otsuka memanggil Rokuro Harima bersama stafnya untuk membahas ide yang diajukan oleh Rokuro Harima 3 tahun sebelumnya, Akihito Otsuka berkata “Inilah saatnya”. Pada tahun 1976 sedang nge-trend olahraga jogging, dan imbasnya alat-alat olahraga untuk jogging pun laris di pasaran. Akihito Otsuka ingin menciptakan minuman kesehatan dengan rasa yang tidak membosankan. Walaupun diminum tiap hari, harus terasa “enak di tenggorokan”. Rokuro Harima dan Akihisa Takaichi terus mendiskusikan itu sepanjang perjalanan dari ruang kantor Akihito Otsuka. Rokuro Harima memberikan tanggung jawab pengembangan kepada Akihisa Takaichi. Akhirnya Akihisa Takaichi mengadakan penelitian tentang komposisi keringat. Pertama ia pergi ke sauna kemudian mengumpulkannya. Lalu ia berjalan seputar perusahaan mengumpulkan keringat yang ia dapat. Setelah itu Ia membandingkan keringat dari dua kegiatan yang ia dapat tersebut. Ternyata di dapat nilai kadar garam di sauna lebih tinggi daripada hanya kegiatan biasa aja, ia ingin menciptakan minuman untuk menambah kadar tubuh dalam kehidupan sehari-hari. Ia pun akhirnya membuat minuman uji coba dengan komposisi keringat saat ia berjalan-jalan, kemudian ia langsung mempresentasikan kepada Rokuro Harima untuk di coba. Saat di coba rasanya pahit dan sulit untuk ditelan. Dalam komposisi keringat terdapat zat ion natrium yang menyebabkan rasa asin juga ion kalium & ion magnesium yang menyebabkan rasa pahit.



Rokuro Harima selalu mengingatkan Akihisa Takaichi bahwa minuman yang akan dibuat adalah minuman kesehatan. Kadar gulanya harus ditekan seminimal mungkin. Hampir semua minuman ringan saat itu kadar gulanya lebih dari 12%. Jadi minuman yang dibuat harus tidak pahit dan tidak terlalu manis. Hari, bulan dan tahun pun berlalu hingga Mei 1979 Rokuro Harima dan Akihisa Takaichi kembali menghadap Akihito Otsuka yang telah berumur 41 tahun pada saat itu. Mereka menguji minuman yang mereka buat setelah hampir 1000 jenis, kemudian datang seorang staf membawa minuman uji coba serbuk instan. Tampaknya kedua minuman ini masih jauh dari sempurna, Dengan inisiatif sendiri akhirnya Akihito Otsuka mencampur kedua minuman tersebut. Dan didapat rasa yang enak, rasa pahit minuman serbuk yang alami dari jeruk menutupi pahitnya minuman kesehatan uji coba mereka. Akihisa Takaichi meracik minuman kesehatan uji cobanya dengan beberapa jenis buah jeruk. Ia pun akhirnya menemukan rasa yang ia cari. Jeruk jenis yang mana? Buah apa itu sebenarnya? Itulah yang menjadi rahasia Otsuka Pharmaceutical hingga sekarang. Sampai pada tahap akhir, ia mempresentasikan duah buah minuman kesehatan uji cobanya dengan kadar gula 6.2% dan 7%. Para peneliti lain pun dilibatkan untuk mendapatkan hasil yang obyektif. Rokuro Harima mempunyai ide untuk mengajak para peneliti mendaki gunung dalam kota Tokushima, Bisan. Setelah mereka sampai di puncak bukit, mereka diajak untuk meminum 2 botol minuman kesehatan uji coba yang dibawa. Akhirnya di dapat “minuman kesehatan harus terasa enak diminum saat beraktivitas”. Akihito Otsuka selaku presiden direktur kemudian mengadakan rapat direksi untuk menguji coba minuman kesehatan bersama dengan direktur yang berjumlah delapan orang. Hampir keseluruhan dari mereka menolak minuman kesehatan itu untuk dipasarkan. Namun dengan keyakinannya sendiri, Akihito Otsuka akhirnya memutuskan Otsuka Pharmaceutical menjual produk itu dengan nama “Pocari Sweat”, kata Pocari artinya memiliki kesan menyegarkan dan kata Sweat yang artinya keringat dalam bahasa Inggris.



Penjualan Pocari Sweat dimulai pada bulan April 1980, Kepala Marketing Jiro Tanaka juga ikut mengunjungi toko-toko untuk memperkenalkan Pocari Sweat, di setiap toko yang ia singgahi selalu berkomentar yang sama “Rasanya tanggung, klo rasanya kaya begini bagaimana mau laku?”. Untuk langsung memperkenalkan kepada konsumen, dibuka kios diberbagai event. Tetapi reaksi konsumen sangat buruk sebagaimana yang dicemaskan direksi. Akihito Otsuka akhirnya memutuskan untuk membagi-bagikan dengan jumlah tak terbatas ke semua tempat, ke semua orang. Agar Pocari Sweat diminum berulang-ulang untuk dapat dirasakan keunggulannya. Ia ingin menciptakan pasar baru yang belum pernah ada, walaupun tidak bisa dijual pada awalnya. Dengan menghiraukan kerugian yang besar. Mensosialisasikan konsep produk dengan tepat daripada menjual produknya itu yang paling penting! Tim marketing pun berdiskusi untuk menentukan dimana tempat yang paling tepat untuk membagikan Pocari Sweat. Setelah dihitung mereka telah membagikan Pocari Sweat sejumlah lebih dari 30 juta kaleng. Akhirnya pada musim panas Pocari Sweat mulai laris. Pocari Sweat hingga sekarang telah dipasarkan di 16 negara termasuk Indonesia, cara awal pembagian gratis di Indonesia dimulai pada bulan Ramadhan, kemudian pada saat cukup banyak orang yang tertular deman berdarah. Cukup sekian kisah sukses perjuangan Pocari Sweat. Cheers!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kendala Mendaftarkan BPJS Kesehatan Single Identitas Dalam 1 Kartu Keluarga

  Setelah Bapak meninggal, saya berinisiatif untuk membuatkan Akta Kematian serta memperbaharui data e-KTP dan Kartu Keluarga emak. Proses ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan berlarut-larut. Yang menjadi kendala utama saya hadapi untuk mendaftarkan ke BPJS Kesehatan. Dalam salah satu prosesnya adalah untuk mendaftarkan autodebet. Di mana yang terlalu fokus pendebetan ini melalui rekening Bank. Pihak cs BPJS Kesehatan via twitter yang saya hubungi dalam beberapa jawaban tidak membantu sama sekali. Dan juga tidak mengarahkan alternatif autodebet ke rekan pembayaran selain Bank. Akan menjadi mudah juga jika emak masih bersama di dalam Kartu Keluarga dengan salah satu anak-anaknya. Di single identitas saat ini di dalam Kartu Keluarga versi data terbaru hanya ia seorang. Opsi via layanan keuangan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan yang menjadi pilihan berikutnya.  Yang pertama saya coba adalah Finpay Money, untuk dapat berjalan menggunakan transaksi autodebet, aplikasi ini mewajibkan m

Melihat Langsung Proses Produksi Mitsubishi Xpander di Deltamas Bekasi

Hi, saya mendapatkan kesempatan kembali untuk mengikuti acara plant tour, kali ini yang dikunjungi adalah PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia (MMKI) dan PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI). Selain bersama teman-teman blogger yang lain, tidak lupa juga dalam acara ini hadir dari teman-teman komunitas pengguna mobil Mitsubishi dan wartawan otomotif. Kami semua diajak langsung untuk melihat proses produksi Xpander dengan standar kualitas global yang diaplikasikan di setiap prosesnya. Seperti plant lainnya, dalam kunjungan ini kami juga diberikan pengarahan safety induction sebelum mulai melihat secara langsung proses produksi. Kami disambut langsung oleh seluruh dewan direksi dari pihak MMKI dan Rifat Sungkar selaku brand ambassador yang secara detail menjelaskan fitur serta keunggulan dari Xpander. Dari foto-foto di atas, kami semua diajak berkeliling plant dimulai dari stamping plant, welding plant, assy plant hingga tahap mobil telah s

Mager Sambil Baca Kumparan Berita Online Indonesia Adalah Keseharianku Kini

Apa kabarnya kalian semua? Masih diberi kesehatan untuk menjalani hari-hari di tengah pandemi yang entah sampai kapan berakhirnya ini. Kini semua kegiatan hampir semuanya kita kerjakan cukup di rumah aja. Misalnya dari nonton konser online, menanam pohon, hingga bayar ini itu dan tentunya tidak ketinggalan untuk selalu baca kumparan berita online Indonesia. Saya sendiri selagi ingin kembali menekuni kegiatan menanam apotek hidup di pekarangan rumah. Selain cabe,tomat dan yang paling mudah adalah tanaman obat keluarga, daun miana yang berwarna keunguan yang berfungsi untuk mengobati luka ringan, cara penggunaannya juga cukup direndam ke dalam air panas yang selanjutnya ditempelkan ke luka. Di rumah aja dan tentunya tetap terus terkoneksi dengan internet, saya sih lagi asyik mencoba satu persatu produk telco digital yang dihadirkan oleh masing-masing provider. Untuk yang satu ini pedoman yang saya pegang adalah “lokasi menentukan prestasi”. Dengan asyiknya menggunakan layanan data dari