Langsung ke konten utama

HASDUK BERPOLA: Mengingatkan Akan Masa SD

Biasanya saya menulis seputar kegiatan Film Indonesia setelah saya mengikuti acara Screening, baik itu Gala Premiere, Press Screening atau pun Sneak Preview. Kali ini saya mencoba menceritakan satu Film Indonesia yang bertema tentang Nasionalisme & Patriotisme Kebangsaan yakni film HASDUK BERPOLA, film yang rencana awalnya tayang pada saat hari pahlawan 2012 mundur menjadi 21 Maret 2013. Mari kita simak Official Trailer dari HASDUK BERPOLA:


Dari tayangan awal yang diperlihatkan ada satu kegiatan di dalam PRAMUKA yang dikenal dengan istilah SEMAPHORE. Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan benderadayungbatang, tangan kosong atau dengan sarung tangan. Informasi yang didapat dibaca melalui posisi bendera atau tangan. Namun kini yang umumnya digunakan adalah bendera, yang dinamakan bendera semaphore. Pengiriman sandi melalui bendera semaphore ini menggunakan dua bendera, yang masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Bentuk bendera yang persegi merupakan penggabungan dua buah segitiga sama kaki yang berbeda warna. Warna yang digunakan sebenarnya bisa bermacam-macam, namun yang lazim digunakan adalah warna merah dan kuning, dimana letak warna merah selalu berada dekat tangkai bendera. Pada awal abad ke 19, semaphore digunakan dalam komunikasi kelautan. (via wikipedia).

Dalam tayangan selanjutnya Budi (diperankan oleh Bangkit Prasetyo), bersiap menuju sekolah dengan pakaian pramukanya walau hanya menggunakan hasduk dari bahan yang lusuh dan tidak bermotif merah putih seperti seharusnya. Dari balik pintu, adiknya Bening (diperankan oleh Fay Nabila Rizka) tampak mengamati. 
Kakak Pembina Pramuka, Nuri (diperankan oleh Alisia Rininta) dan Sita (diperankan oleh Meitha Thamrin) mengumumkan akan mengadakan kegiatan JAMBORE, yakni  Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perkemahan besar. Teman-teman Budi tampak antusias menyambut acara JAMBORE, tidak dengan dirinya yang tertunduk lesu melihat hasduk yang dipakai olehnya. Selain Kak Nuri dan Kak Sita tampak juga Kak Nandi (diperankan oleh Calvin Jeremy) dan Kak Indra (diperankan oleh Petra Sihombing). 
Kakek dari Budi, Masnun (diperankan oleh Idris Sardi) seorang veteran perang yang telah berusia 79 tahun adalah salah satu pemberi semangat Budi untuk tetap mengikuti kegiatan JAMBORE, sang kakek sangat sayang kepada cucunya ini hingga sang Ibu, Rahayu (diperankan oleh Iga Mawarni) merasa sang kakek terlalu memanjakan Budi
Dalam film HASDUK BERPOLA ini Budi selalu berseteru dengan Kemal (diperankan oleh Azriel Nurvito Nusantara) yang sama-sama aktif di kegiatan ekstrakurikuler Pramuka. Bermacam cara dilakukan oleh Budi termasuk bekerja menjadi kuli panggul di pasar demi bisa membeli peralatan Pramuka yang akan digunakan saat JAMBORE nanti. 
Selain Bangkit Prasetyo dan Azriel Nurvito Nusantara terdapat 8 anak lagi pemeran dari teman-teman Budi dan Kemal, mereka adalah anak-anak berbakat dari Surabaya dan Bojonegoro. Di akhir dari trailer tampak kegiatan JAMBORE, mengingatkan akan masa SD saya saat mengikuti kegiatan ekstakurikuler Pramuka, yang paling saya ingat dari PERSAMI yang saya ikuti, saya tergabung ke dalam tim Garuda, lagu penyemangatnya pun saya masih dapat ingat.

"Dengan regu Garuda siap mengadu jiwa demi nusa dan bangsa..."

Informasi seputar film HASDUK BERPOLA dapat diikuti perkembangannya melalui Twitter: @HasdukBerpola dan Facebook fanspage: filmhasdukberpola. Semoga saya dapat menghadiri acara Gala Premiere dari film ini dan tentunya menambah koleksi undangan fisik Gala Premiere Film Indonesia yang saya kumpulkan.

Sumber gambar Semaphore saya ambil via pramukanet.org

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...