Langsung ke konten utama

Plant Tour Energetic Material Center PT. Dahana

KAMPUS PT. Dahana
Senin, 25 Februari 2013 saya dan rekan saya Rosid mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi plant terbaru dari PT. Dahana yang terletak di Subang, dengan luas area hampir 600 Hektar. Safari, begitu mereka menyebutnya di area plant. Ya karena memang mobil yang kami gunakan untuk berkeliling mengunjungi setiap area produksi atau gudang memang menggunakan kendaraan niaga yang terbuka seperti di kebun buah Mekarsari. Dalam area yang luas ini, ada kawasan hutan yang memang sengaja dijaga tetap lestari flora dan faunanya. Salah satu keamanan plant yang mendampingi kami saat berkeliling mengatakan ada sekitar 3 burung merak dan sekitar 8 babi hutan yang hidup di dalam hutan yang terletak di dalam plant. Dari pengamatan saat berkeliling plant ada beberapa penggembala sapi yang menurut pihak PT. Dahana para penggembala sapi dari penduduk sekitar plant ini telah terdaftar untuk dapat memasuki areal plant.
Site Plan Energetic Material Center PT. Dahana
Oh iya yang diundang dalam acara Plant Tour ini bukan hanya kami, tentunya dari tuan rumah Komunitas Blogger Subang pun hadir. Kami dan mereka bersama pihak public relations dan Direktur Utama PT. Dahana Bapak Budi Antono bersama-sama membahas tentang ingin lebih dikenalnya PT. Dahana di dunia "ghaib" biar semakin cetar mendahana. Dalam masyarakat sekitar plant, pada khususnya warga Subang, PT Dahana lebih dikenal sebagai produsen bahan peledak. Mindset yang terbangun dari pengertian ini adalah lebih ke arah negatif. Pihak PT. Dahana ingin mereka lebih dikenal sebagai produsen bahan berenergi tinggi. Pihak Komunitas Blogger Subang pun menyamnggupi untuk bersinergi bersama-sama mengenalkan lebih jauh PT. Dahana ke masyarakat. 
Dalam sesi presentasi, rekan saya Rosid berbagi bagaimana asyiknya nge-blog. Singkat tapi berisi. Para karyawan PT. Dahana yang hadir pun tampak antusias untuk bertanya, dan pertanyaan mereka kebanyakan lebih dari satu. Semoga akan cepat terealisasi Komunitas Blogger Dahana.

Tampak dua buah bangunan yang berbeda di areal KAMPUS PT. Dahana, bangunan ini adalah bentuk penerapan terhadapa konsep hijau. Terdapat empat bangunan utama yang tampak seperti tempat tinggal bagi Tele Tubbies, diatapnya ditanami rerumputan. Sedangkan bangunan yang berada tepat di tengahnya adalah sebuah ruang auditorium yang futuristik. akan tampak keindahannya di tengah malam saat sinar lampu mulai meneranginya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...