Langsung ke konten utama

Review "oo NINA BOBO"


oo Nina Bobo

Setelah sukses di tahun lalu dengan film “SANG KIAI” yang berhasil meraih piala citra sebagai Film Terbaik Bioskop 2013, di tahun 2014 ini Rapi Films merilis film pertamanya dengan genre horor “oo NINA BOBO”.
Jelangkung (2001) debut pertama Jose Poernomo bersama Rizal Mantovani adalah salah satu film horor terbaik di Indonesia. Rumah Kentang (2012), KM 97 (2013) dan Samudera Hotel 308 (2013) adalah beberapa film-film Indonesia yang disutradarainya. Hingga Ia diberikan gelar sutradara spesialis film horor Indonesia.
Nina Bobo yang kita semua kenal sebagai lagu pengantar tidur,  dalam film ini lagu Nina Bobo adalah sebagai lagu pemanggil arwah, menjadikan lagu buaian ini terdengar menyeramkan dan malah tidak menarik untuk digunakan sebagai lagu pengantar tidur.
Dari segi cerita kita akan dibikin penasaran dengan kalimat “Kisah di balik lagu pengantar tidur Nina Bobo” Namun cerita yang disajikan kurang begitu  kuat . Ketiga karakter utama dalam film ini terlihat tidak menyatu satu dengan yang lain. Revalina S Temat tampak cantik dengan rambut merah dan kacamatanya, namun kurang begitu meyakinkan sebagai seorang psikiater.  Akting Daniel Topan yang mencoba berlaga lucu telihat dengan jelas memaksakan, Jokes-jokes dalam bahasa India-nya saya tidak mengerti.  Di sepanjang film,seperti film-film Jose Poernomo sebelumnya  music scoring  akan membuat kaget di beberapa bagian. Dari segi visual efek mungkin akan mendapat apresiasi yang paling tinggi. Animasi dari wujud setan dalam film ini menakjubkan. Namun…. Dari awal kemunculan setan itu, kita semua pasti akan teringat dengan makhluk berbentuk seperti itu dalam film Harry Potter.
Dengan dimanjakan oleh visual efek serta music scoring yang “mencoba” mengagetkan tapi lemah dari sisi cerita, begitulah film “oo NINA BOBO”.

Oo NINA BOBO sudah “dilantunkan” di bioskop sejak 20 Maret 2014

oo Nina Bobo

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layanan Streaming Film Versi Lokal Yang Baru

Setelah netflix  resmi memasuki pasar layanan streaming film di Indonesia, kini hadir satu persatu layanan serupa, namun dengan kearifan lokal. Berikut 2 layanan terbaru yang saya coba: Tribe Layanan yang satu ini masih belum dirilis secara resmi, pihak Tribe membagikan aplikasi ini (bersama ponselnya) kepada beberapa teman-teman komunitas. Walau pun saya tidak dapat, tetapi berkesempatan untuk mencobanya. Berikut beberapa screenshot dari tampilannya, yang menyediakan beberapa pilihan (movies, tv shows, on air, dan sports). Tribe bekerja sama dengan XL 4G, biaya yang diterapkan untuk menyewa atau mengunduh film-film  atau tayangan yang mereka sediakan masih belum saya ketahui. Di aplikasi yang dibagikan ini tidak ada menu untuk log-in apalagi untuk berlangganan. Kita tunggu saat peluncuran resminya nanti. Untuk tv shows yang mereka miliki kontennya banyak film serial dari Korea Selatan (saat ini berhadapan dengan viki). Mox Digital ...

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Balada TPA

Menghirup sejuknya udara pagi mungkin tidak akan dapat dirasakan lagi bagi kami warga yang bermukim di Kp. Munjul Kel Kayumanis Kota Bogor. Dalam beberapa waktu ke depan Pemerintah Kota Bogor akan segera membangun Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) yang berada tepat di dekat pemukiman kami. Area yang akan di gunakan sebagai lahan TPA tersebut berada diantara perbatasan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor. Adapun TPA yang saat ini masih digunakan oleh Pemerintah Kota Bogor berada di Galuga. Rencana Lokasi TPPAS Kayumanis Untuk TPA yang akan di bangun di dekat pemukiman kami ini rencananya di gunakan sebagai TPPAS ( Tempat Pemerosesan dan Pengolahan Akhir Sampah ). Apapun alasan yang digunakan Pemerintah Kota Bogor, setiap mendengar “Tempat Pembuangan Akhir” warga sepakat untuk menolak . salah satu spanduk penolakan Segala bentuk penolakan terjadi, mulai demontrasi warga di tingkat Kelurahan sampai mendatangi gedung DPRD Kota Bogor. Adapula sebagian k...