Langsung ke konten utama

Catatan Akhir Kuliah [2015]


Keinginan kami (Dari Hati Films) adalah menciptakan film yang sepenuh hati dengan menyampaikan cerita-cerita yang inspirasional merupakan pondasi kami untuk mengembangkan film sebagai karya seni yang mendidik bagi penikmatnya. Seperti nama Production house kami Dari Hati Films. 
Catatan akhir kuliah adalah Film pertama kami, yang kami harapkan jadi Inspirasi buat penikmat film, khususnya mahasiswa di Indonesia.  Dengan bergenre komedi Motivasi, kami berharap ini jadi suguhan berbeda buat penikmat film Indonesia. 

Film ini dikemas layaknya sebuah skripsi, terdiri dari berbagai Bab seperti menyusun skripsi, dari Bab Pendahuluan sampai ditutup Bab Daftar Pustaka. Dengan menonton film ini penonton   seperti membuka lembaran buku skripsi yang mungkin pernah penonton buat sebagai prasyarat kelulusan sarjana. Setiap  Bab Film ini  akan  membungkus kisah Sam Maulana (Tokoh utama)  yang menyelesaikan skripsi dengan bumbu romantika cinta para mahasiswa, pergolakan batin, perjuangan cinta,dan perpecahan persahabatan. 
Kami bisa menyebut film ini adalah film bentuk skripsi pertama di Indonesia yang mengikuti pakem format skripsi di Indonesia. Tenang aja, meskipun kesannya serius film ini sebenarnya sangat bisa dinikmati semua kalangan, dari anak SMA yang ingin tau dunia perkuliahan, anak kuliah yang ingat dengan skripsi, atau kamu yang sudah sarjana ingin bernostalgia. 
Film Catatan Akhir Kuliah diadaptasi dari judul novel sama karya Sam Maulana. Meskipun Film ini dari novel, Tapi Jay Sukmo (Sutradara) & Johansyah Jumberan (Penulis skenario)  melakukan banyak perubahan plot cerita di film ini, yang bisa jadi kejutan buat penonton film yang sudah membaca novelnya. 
film ini akan memunculkan wajah-wajah segar di dunia perfilman yang sedikit banyak pernah memiliki pengalaman di beberapa produksi film lainnya. Deretan artis dan komik stand up seperti Muhadkly Acho, Abdur Arsyad, Ajun Perwira, Anjani Dina, Elyzia Mulachela, dan Andovi Da Lopez akan memeriahkan film ini.
Tidak ketinggalan wajah familiar seperti Rangga Moela , Budi Doremi, hingga motivator papan atas Mario Teguh, juga akan melengkapi cerita perjalanan mahasiswa dalam film ini.
Pesan dari kami, tontonlah film ini, dan kamu akan menemukan diri kamu di sana.Karena Catatan Akhir Kuliah adalah penggalan cerita kamu yang bisa membuat kamu tertawa bahagia atau menangis haru.

Sinopsis:
Sam (Muhadkly Acho), Sobari (Ajun Perwira), Ajeb (Abdur Arsyad) membuat  sebuah janji akan wisuda bersama, yang diyakini sebagai janji persahabatan mereka. 

Seiring perjalanan perkuliahan persahabatan mereka dipertaruhkan. Ternyata hingga menjelang batas perkuliahan ,  hanya Sam yang belum menyelesaikan tugas akhir (Skripsi). 

Kesedihan Sam semakin komplit setelah mengetahui Kodok (Anjani Dina) cewek yang Ia kagumi sudah memiliki pacar bernama Iwan (Andovi da Lopez).

Pengalaman cinta  ditolak seperti terulang kembali saat Sam menembak Wibi (Elizya Mulachela) yang lebih memilih setia dengan kekasihnya dikampung halaman. Cinta Sam selalu terjebak dalam situasi Friendzone.

Sam berada di titik terbawah dalam hidupnya. Sam Harus bangkit berjuang menyelesaikan atau harus merelakan semuanya dan menjadi mahasiswa gagal.
Catatan Akhir Kuliah mulai wisuda di bioskop tanggal 30 Juli 2015, berikut ini trailernya:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...