Langsung ke konten utama

[Review] May Who? (Thai Movie)




Di bulan yang lalu sempat dihibur oleh film Thailand produksi dari GTH dengan judul Heart Attack. Kembali dari produksi GTH, di awal bulan Oktober ini kembali mendapat kesempatan untuk menikmati Thai movie yang bergenre romantic-comedy yang berjudul May Who?.

Nama May, di negara Thailand adalah nama yang (mungkin) paling banyak dipilih oleh para orang tua. Nama ini menjadi sangat umum. Jika kita membahas nama ini akan menimbulkan pertanyaan "May yang mana sih?" Inilah awal dari film yang berjudul May Who?
Untuk kisah selengkapnya adalah, Pong (Bang Thiti), salah satu dari kumpulan kutu buku di sekolahnuya dan tidak berani untuk mengajak kencan gadis yang ditaksirnya, karena dia jauh lebih populer dari Pong. Akhirnya Pong sering membiarkan imajinasinya berjalan sendiri dan menggambar kartun dari gadis yang ditaksirnya itu. Ilustrasi gambarnya itulah yang mempertemukan Pong dengan May (Punpun Suttata), teman sekolahnya yang juga termasuk invisible di sekolah. May terlihat seperti gadis biasa pada umumnya, tapi sebenarnya tidak. May memiliki nasib yang sama dengan Pong.  Pria impiannya, Fame (Tor - Thanapob Leeratanakachon), sangat populer di sekolahnya sehingga membuat May tidak berani mengajaknya kencan atau mengungkapkan perasaannya.
Cinta pertama atau cinta monyet semasa di SMP atau SMA akan selalu kita kenang selama hidup ini. Benar atau benar? :))


Film produksi GTH yang hanya menampilkan kisah romatis berbalut komedi itu biasa, di film terbarunya ini kita bakal disuguhi banyak animasi (bersyukur tidak banyak scene yang bocor di trailer) dari gambar dan khayalan Pong kepada gadis yang ditaksirnya. Animasi ini jauh di atas film animasi nasional yang jualan dengan jargon KARYA ANAK BANGSA. Satu scene animasi yang bikin takjub itu dimana Pong dan gadis yang ditaksirnya duduk sambil memandangi matahari yang sedang tenggelam di atas paus yang tiba-tiba datang ke pinggir pantai untuk menjemput mereka. Jika saya sebagai Pong, saya akan mengajak gadis yang saya taksir pergi ke bulan dan pemandangan yang ingin kami nikmati tentunya keindahan bumi.

Pesan moral yang ingin disampaikan oleh film ini adalah jangan terlalu percaya dengan nasihat dan saran dari teman curhat. Ia bakal terus dengerin curhatan kita? Nggak! justru ingin masuk dan mencoba mendapatkan hati kita.
Apakah May dapat mendapatkan hati Fame, atau malah Pong yang tersengat oleh May?
May Who akan tayang mulai tanggal 7 Oktober 2015 di CGVblitz, Cinemaxx dan Platinum Cineplex.
Kini kalian dapat download May Who di HOOQ dan Netflix.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Layanan Streaming Film Versi Lokal Yang Baru

Setelah netflix  resmi memasuki pasar layanan streaming film di Indonesia, kini hadir satu persatu layanan serupa, namun dengan kearifan lokal. Berikut 2 layanan terbaru yang saya coba: Tribe Layanan yang satu ini masih belum dirilis secara resmi, pihak Tribe membagikan aplikasi ini (bersama ponselnya) kepada beberapa teman-teman komunitas. Walau pun saya tidak dapat, tetapi berkesempatan untuk mencobanya. Berikut beberapa screenshot dari tampilannya, yang menyediakan beberapa pilihan (movies, tv shows, on air, dan sports). Tribe bekerja sama dengan XL 4G, biaya yang diterapkan untuk menyewa atau mengunduh film-film  atau tayangan yang mereka sediakan masih belum saya ketahui. Di aplikasi yang dibagikan ini tidak ada menu untuk log-in apalagi untuk berlangganan. Kita tunggu saat peluncuran resminya nanti. Untuk tv shows yang mereka miliki kontennya banyak film serial dari Korea Selatan (saat ini berhadapan dengan viki). Mox Digital ...

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Balada TPA

Menghirup sejuknya udara pagi mungkin tidak akan dapat dirasakan lagi bagi kami warga yang bermukim di Kp. Munjul Kel Kayumanis Kota Bogor. Dalam beberapa waktu ke depan Pemerintah Kota Bogor akan segera membangun Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) yang berada tepat di dekat pemukiman kami. Area yang akan di gunakan sebagai lahan TPA tersebut berada diantara perbatasan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor. Adapun TPA yang saat ini masih digunakan oleh Pemerintah Kota Bogor berada di Galuga. Rencana Lokasi TPPAS Kayumanis Untuk TPA yang akan di bangun di dekat pemukiman kami ini rencananya di gunakan sebagai TPPAS ( Tempat Pemerosesan dan Pengolahan Akhir Sampah ). Apapun alasan yang digunakan Pemerintah Kota Bogor, setiap mendengar “Tempat Pembuangan Akhir” warga sepakat untuk menolak . salah satu spanduk penolakan Segala bentuk penolakan terjadi, mulai demontrasi warga di tingkat Kelurahan sampai mendatangi gedung DPRD Kota Bogor. Adapula sebagian k...