Langsung ke konten utama

Menyaksikan Langsung Final Piala Jenderal Sudirman


Setelah beberapa hari sebelumnya mengikuti acara press conference Piala Jenderal Sudirman di Hotel Atlet Century Park, di hari minggu, 24 Januari 2016 yang bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno acara Final Piala Jenderal Sudirman digelar yang mempertemukan Semen Padang (warna kostum merah-merah-merah) melawan Mitra Kukar (warna kostum kuning-kuning-hitam).

Hasil pemantauan sepanjang perjalanan saya menuju lokasi, dari Stasiun Sudirman, Halte Gelora hingga di dalam Stadion Utama Gelora Bung Karno, suporter dari Semen Padang dengan warna merahnya tampak mendominasi.


Karena mendapat akses media, area yang saya dapat pun di tribun media. Beberapa yang disayangkan dari pergelaran acara ini, saya melihat sendiri ada seseorang yang masuk tanpa memiliki kartu tanda pengenal atau tiket (satu oknum Polisi yang memberinya akses), masih bebasnya para perokok melakukan kegiatannya di tribun penonton (mereka berada di depan dan samping saya) hingga tidak sterilnya tribun media (banyak penonton dari salah satu tim yang memenuhi area tribun media).
Yang paling parah sih area meja kami terkena bocor tetesan hujan.

Hujan deras yang turun saat sesi pemanasan bukan hanya mengganggu jalannya pertandingan (pawang hujan tugasnya gagal  nih!). Saya sih berniat menyaksikan "aksi" dari drone yang digunakan untuk mendokumentasikan selama pertandingan, sayangnya hanya terlihat beberapa saat.
Saat menyaksikan di televisi beberapa pertandingan Piala Jenderal Sudirman sebelumnya, saya takjub dan terkesima dengan cara pengambilan gambar oleh Netmediatama.


Lapar menghampiri di paruh pertama pertandingan, dan juga koneksi internet yang tidak nyaman (wifi yang disediakan oleh panitia pun tidak berguna) membuat semakin ingin cepat pulang. Saya bersama teman mengunjungi ruang khusus media. Ngopi-ngopi dari sponsor yang airnya tidak panas (cuma hangat). Beberapa cemilan cukup mengganjal perut yang kosong.

Tampaknya menonton (streaming) di ruang media jadi lebih menarik, suara gemuruh teriakan penonton di luar menjadi tanda telah terjadinya gol. Saat kedudukan menjadi seri banyak yang mengeluh durasi kerja mereka akan menjadi semakin panjang. Gol penentu menjelang akhir babak kedua akhirnya menjadi jawaban.
Selamat untuk Mitra Kukar yang menjadi pemenang Final Piala Jenderal Sudirman 2015/2016.
Beberapa kejadian sebelum dan menjelang acara saya kompilasi di daftar video berikut ini:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...

Medit Visit Ke Kantor OK-Jek

Kantor dari OK-Jek Sudah tahu dan kenal dengan Netmediatama? Stasiun televisi yang setiap konten tayangannya langsung banyak disukai oleh keluarga Indonesia. Saya mendapatkan kesempatan berkunjung ke lokasi syuting sitkom OK-Jek yang berada di daerah Pejaten. Satu buah rumah disulap menjadi kantor OK-Jek. OK-Jek salah satu sitkom yang tayang di Netmediatama sejak tanggal 28 Desember 2015 pukul 19:00 Wib. Sudah familiar dengan karakter-karakternya? Di sitkom ini ada Oka Antara sebagai Iqbal (Iya pake Q), Ibnu Jamil sebagai Seno, Atiqah Hasiholan sebagai Asna, Dodit M sebagai Mas Mul. Saat sampai di lokasi nggak lama Mas Mul juga datang langsung bersiap reading dengan lawan mainnya dan take scene. Berikut yang dapat saya abadikan Dan berkesempatan juga untuk mengobrol dengan Ibnu Jamil dan Atiqah Hasiholan, berikut ringkasannya: Q: Bagaimana awalnya bergabung dengan sitkom OK-Jek? A: Kenapa saya bisa mendarat dan mengendarai OK-Jek. Pertama kali dap...

[Review] Heart Attack (Thai Movie)

Satu lagi Thai Movie dengan genre Romantic-Comedy tayang di bioskop Indonesia. Heart Attack atau untuk rilis di Thailandnya sendiri berjudul  Freelance ... Ham Puay Ham Phak Ham Rak More (ฟรีแลนซ์.. ห้ามป่วย ห้ามพัก ห้ามรักหมอ). Di Indonesia awalnya mendapatkan slot untuk tayang mulai tanggal 11 September 2015, beberapa hari sebelumnya maju mengisi slot di tanggal 9 September 2015. Indonesia sendiri menjadi negara yang beruntung untuk menikmati film ini lebih awal, daripada negara-negara lain di Asia Tenggara. berikut jadwal rilisnya (via Instagram Christian Saragih): international release date #HeartAttack #freelancethemovie sudah keluar nich. So, friends / fc at Asean country dont miss it to watch na @tml_indonesia #GTH @sunny_forfans @sunny_loversid @sunny_suwanmethanont @davikah @mai.davika @davikah_id @davikahpfc @sunny_cambodiafc @davikah_cambodiafc @davikah_cambodiafanclub @violettewautier @nicsarasta @chaidarammar @inu_superhero @priliafairuz @rud...