Langsung ke konten utama

Suzuki All New Ertiga, MPV Pilihan Keluarga Indonesia



Asyiknya...Saya dan teman-teman blogger mendapatkan undangan dari KOMPAS.com dan PT Suzuki Indomobil Sales untuk mengikuti test drive Suzuki All New Ertiga. Bertempat di Summarecon Mal Serpong, yang juga menjadi lokasi pameran mereka, area test drive, cukup dengan mengelilingi seputar mall.
Dari laman resmi Suzuki Indomobil Motor, Suzuki All New Ertiga ini memiliki panjang keseluruhan mencapai 4.395 mm, lebar 1.735 mm dan tinggi 1.690 mm. Perbandingan dengan versi sebelumnya dengan panjang keseluruhan mencapai 4.265 mm, lebar 1.695 mm dan tinggi  1.685 mm. Dengan ground clearance yang justru lebih rendah dari versi sebelumnya 185 mm, untuk versi terbaru 180 mm.
Suzuki All New Ertiga tampil dengan penyegaran pada sisi eksteriornya . Pada tampilan depan terdapat beberapa penyegaran, meliputi New Front Bumper pada bagian bodi, , New Chrome Front Grill (tipe GL & GX), New Front Fog Lamp Bezel (tipe GX), dan New Black Bezel  Fog Lamp yang telah dirancang khusus untuk penampilan  Suzuki All New Ertiga yang stylish.
Dari test drive yang saya lakukan bersama teman-teman blogger lainnya, Suzuki All New Ertiga mampu untuk menampung 7 orang dewasa. Keluarga di Indonesia tentu ingin jenis mobil yang dapat mengangkut penumpang maupun barang sekaligus.



Konsep dari Suzuki All New Ertiga menyasar keluarga yang menginginkan mobil yang membanggakan dan juga fungsional serta terbaru. Suzuki All New Ertiga jauh lebih baik dari sebelumnya. Menyediakan perkembangan dalam desain dan teknologi terkini.
Togetherness yang artinya kebersamaan adalah inti dari Ertiga. Brand yang memperkuat ikatan bukan hanya keluarga, namun juga teman dan semua orang. Kabin yang lebih luas membuat Suzuki All New Ertiga dapat membawa penumpang lebih banyak dengan nyaman. menjadikannya alternatif pilihan MPV bagi keluarga Indonesia.
Suzuki All New Ertiga memberikan desain interior dan eksterior modern yang baru. Chassis dan mesin baru, konsumsi bahan bakar yang irit, fitur-fitur modern. Semuanya ada dalam Suzuki All New Ertiga.
Saya kutip via KOMPAS.com,  Kamis (19 April 2018) Suzuki All New Ertiga merilis kehadirannya secara perdana pada acara IIMS 2018. Dalam acara ini yang belum secara resmi diumumkan harga jualnya, telah meraih sebanyak 764 unit pesanan.  Di akhir acara IIMS 2018, Suzuki All New Ertiga meraih gelar “The Best MPV”. Raihan gelar ini tentu respon positif dari masyarakat pada perubahan desain dari Ertiga.
Dari wilayah dapur pacu, Suzuki All New Ertiga kini memakai mesin K15B, memakai kapasitas silinder yang lebih besar dari sebelumnya.
Sebagai seorang penumpang, satu yang saya sukai saat membongkar bagian dashboard depan. Tersedia slot USB tambahan di dalam kompartemen yang tertutup. Slot USB standar tersedia di area dekat kemudi. Salah satu fitur modern yang saya sukai dari Suzuki All New Ertiga adalah immobilizer, sistem pendeteksian atau pengenalan kunci. Kunci tidak perlu dimasukkan lagi ke dalam lubangnya. Cukup menekan tombol engine start stop. Lubang kuncinya kan sudah tidak tersedia.
Dari sisi kursi pemunpang di baris ketiga, selain lebih luas, kaki tidak terlalu mentok dengan kursi baris kedua. Bagian penyangganya juga dapat diatur.
Hmmmm.... apalagi yaaaa? Dalam video saya ada testimoni langsung dari Mbak Nunu sebagai pengendara dan saya beserta teman-teman blogger lainnya sebagai penumpang. Tertarik untuk membeli Suzuki All New Ertiga? Daftar harganya dapat dilihat langsung di sini. Dan untuk layanan  perawatan dapat ditemukan di sini. Nggak ada foto mobilnya yaaa? Simak aja video berikut ini:



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...