Langsung ke konten utama

Cerita Livina di GIIAS 2019



,
Berkesempatan hadir di hari ke-5 gelaran pameran otomotif GIIAS 2019 di ICE, BSD City. Kami para blogger yang berada di Hall 6A di mana lokasi booth dari Nissan Motor Indonesia mengikuti sesi tanya jawab bersama Hana Maharani selaku Head of Communication Nissan Motor Indonesia yang ditemani oleh Donna Agnesia sebagai Brand Ambassador.

  • Keunggulan terbaru dari All New Nissan Livina;

Diluncurkan di bulan Februari 2019, generasi yang terbaru dari sebelumnya, kalau dilihat dari bagian luar, desainnya tampak berbeda. V Shape Grille adalah yang menjadi ciri khasnya Nissan kemudian di bagian lampu ada 2 LED, untuk di bagian kabin kini interiornya lebih premium. Fitur lainnya yang berkaitan dengan teknologi ada yang namanya Hill Start Assist, yang memungkinkan di saat mobil menempuh jalan menanjak mobil bisa tetap bertahan dan tidak turun. Ada rear view camera yang sangat membantu kita saat parkir. Parkir sensor, smart button yang tidak perlu menggunakan kunci lagi. Untuk bagian kursi dapat diatur sesuai kebutuhan. Seperti banyaknya penyimpanan barang. Ada juga USB port dari bagian depan hingga belakang. 
Nissan Care menghadirkan free service dan free spare part hingga 4 tahun.

  • Mengenai desain yang mirip dengan desain merek kendaraan lainnya.

Mari kita bahas dari awal, di dunia global ada namanya Aliansi Renault Nissan, kemudian di tahun 2017 Mitsubishi dibeli oleh Nissan yang menjadikan aliansi menjadi Aliansi Renault Mitsubishi Nissan. Karena masuk di dalam 1 aliansi yang sama, seperti halnya pengembangan produk, itulah yang menjadi kesamaan desain dari merek lainnya yang dipasarkan di Indonesia. Dilihat dari fiturnya, masing-masing merek memasarkan dengan strateginya tersendiri. 

Kegiatan promosi yang berjalan di GIIAS 2019 ada undian 1 Nissan March setiap hari. 
Irit atau tidaknya kendaraan tergantung dari berbagai macam hal.

Apa itu Cerita Livina?
Bagaimana Livina mendukung mobilitas keluarga atau komunitas, masyarakat Indonesia yang beragam. Dari mereka yang tinggal di Aceh, Sulawesi, Jawa, Kalimantan mobilitasnya pasti berbeda, jalannya berbeda. Di Jakarta macet, di sana lebih lengang. Semua orang itu pada dasarnya ingin memiliki perjalanan yang menyenangkan ke mana  pun perginya bersama keluarga atau teman. Itu yang ingin dibangun dari kampanye cerita Livina. Mobilitas yang beragam, kontur geografis yang beragam itu membuat mobilitas yang berbeda. Dengan mobil ini mendukung agar perjalanan lebih aman dan menyenangkan.


Donna Agnesia menambahkan pada tahun 2015 ada kampanye promosi Cerita Keluarga Livina, di mana Livina bisa membantu mobilitas sebuah keluarga. Pastinya setiap mobil memiliki kenangan tersendiri. Mobil kesayangan itu banyak cerita, banyak memorinya. Livina termasuk salah satu merek yang ingin bahwa ini bukan hanya sekadar mobil yang bisa dipakai untuk operasional, namum memiliki kesenangan tersendiri.
Misalnya dalam video looping yang ditayangkan saat acara GIIAS 2019 ee ada kegiatan yang berlangsung di Aceh, dalam video kita dapat melihat mobil digunakan untuk mengangkut meja belajar. Membawa anak dalam perjalanan yang tidur dengan kasur. Cerita seperti itu adalah cerita dengan Livina, kenangan seperti itu yang ingin dibangun oleh Nissan Motor Indonesia.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Valentine Blogging Competition with B Blog

  Di awal bulan ke-2 dari tahun 2014 ini awal postingan terbaru saya, lagi jarang mengikuti screening dari film Indonesia yang baru rilis, jadi postingan kali ini tentang berpartisipasi dalam B Blog. Beberapa hari yang lalu saya bergabung dengan B Blog, sepertinya akan banyak benefit yang saya dapatkan kedepannya. Dalam Valentine Blogging Competition with B Blog ini bagi yang lain mungkin akan menceritakan sosok yang tersayang dengan orang-orang yang disayangi atau binatang peliharaan. Bagi saya saat ini yang paling saya sayangi adalah boneka mini Plush Owly saya. Apa itu Plush Owly? Plush Owly adalah boneka mini dari Hootsuite yang dibagikan kepada kami para pengguna dari Hootsuite , keunikan dari boneka mini Plush Owly ini hanya diproduksi sebanyak 100 buah di dunia. Itulah mengapa saya lebih memilih boneka mini Plush Owly sebagai sosok yang paling saya sayangi. Sebelum boneka Plush Owly sampai di tangan saya, seorang teman sudah langsung meminta untuk menjual kepada dirin...

Sinopsis Noble Hearts (Mentari di Ufuk Timur)

Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...