Saat mengkonfirmasi untuk menghadiri acara press conf dari ChopShots 2014 ini saya tidak bisa datang sesuai jam yang telah ditentukan, dan saya pun tertinggal untuk mengikuti screening dari film Wukan: The Flame of Democracy. Berikut rilis media yang saya dapatkan, Edisi kedua dari ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia akan segera dimulai hari Selasa, 22 April 2014. Edisi pertama dari ChopsShots Festival digelar pada bulan Desember tahun 2012 dengan sebuah proyek yang diberi nama DocNet Southeast Asia . "Uni Eropa sangat bangga bisa menjadi bagian kelahiran ChopShots Documentary Film Festival Southeast Asia dan masih mendukungnya hingga hari ini. Pentingnya mendukung inisiatif-inisiatif kebudayaan telah lama menjadi fokus kebijakan-kebijakan pembangunan Uni Eropa. Hal ini sangat penting untuk membangun hubungan dan mendorong dialog antarbudaya di negara dan kawasan manapun" kata Frank Viault, Kepala Kerjasama Delegasi Uni Eropa. "Kami ingin menye...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...