Langsung ke konten utama

Postingan

Laura & Marsha: Petualangan Dua Sahabat di Eropa

"Semoga saat menonton nanti tidak berdekatan dengan para jahanam yang akan dengan teganya ikut nonton dan bercerita adegan demi adegan dalam film ini" Itu doa saya ketika dapet undangan nonton film Laura & Marsha ini. Kenapa demikian? Entah mengapa untuk promo film yang satu ini saya mendapatkan undangan nontonnya bukan di acara Press Screening yang sesungguhnya. Di undangan film-film Indonesia yang lainnya, Saya biasa menonton bersama rekan-rekan media, bukan hanya dari kalangan komunitas dan blogger. Dan acara yang saya hadiri Sabtu pagi kemaren adalah pemutaran dari film ini untuk yang kesekian kalinya sebelum tayang reguler pada tanggal 30 Mei 2013. Laura, seorang travel agent yang membuatnya hidup secara teratur, sistematis dan merencanakan hal-hal yang akan dia lakukan. Telah menjadi single parent selama 4 tahun dan membentuknya menjadi seseorang yang sulit mempercayai orang lain.  Marsha, seorang penulis buku traveling yang belom pernah pergi...

Sinopsis Sang Kiai

Pendudukan oleh Jepang ternyata tidak lebih baik dari Belanda, Jepang mulai melarang pengibaran bendera merah putih, melarang lagu Indonesia Raya dan memaksa rakyat untuk melakukan Sekerei. K.H. Hasyim Asy'ari (Ikranegara) sebagai tokoh besar agamais saat itu menolak untuk melakukan Sekerei karena beranggapan bahwa tindakan itu menyimpang dari akidah agama Islam, karena sebagai umat Islam hanya menyembah kepada Allah SWT. Karena tindakannya yang berani itu, Jepang menangkap K.H. Hasyim Asy'ari. K.H. Wahid Hasyim (Agus Kuncoro Adi) salah satu putra beliau mencari jalan diplomasi untuk membebaskan K.H. Hasyim Asy'ari. Berbeda dengan Harun (Adipati), salah satu santri K.H. Hasyim Asy'ari yang percaya cara kekerasanlah yang dapat menyelesaikan masalah tersebut. Harun menghimpun kekuatan santri untuk melakukan demo menuntut kebebasan K.H. Hasyim Asy'ari. Tetapi Harun salah karena cara tersebut malah menambah korban jiwa. K.H. Wahid Hasyim dapat menenangkan...

Pintu Harmonika, A Film By Luna Maya, Sigi Wimala & Ilya Sigma

Inilah scene yang saya nikmati ketika pagi hari tadi masup ke dalam studio 6 Plaza Senayan XXI. Dalam kisah yang pertama ini, Rizal (Fauzan Nasrul) seorang pelajar, fans dari Bruce Lee dan juga seorang blogger yang sering menuliskan khayalan di blog pribadinya berniat untuk membantu Cynthia (Karina Salim) yang ingin membuat acara Dance Competition. Dari kesombongannya Rizal yang merasa terkenal dan memiliki banyak fans. Ia meyakinkan Cynthia untuk mendapatkan dana hanya melalui cara yang mereka lakukan tanpa melalui bantuan pihak sponsor. Kisah yang berjudul "OTOT" ini memuat rasa kejujuran diantara mereka berdua serta antara Rizal dengan ayahnya. Cerita yang berikutnya dari film ini adalah "SKORS" cerita tentang Juni (Nasya Abigail) yang merasa di sekolahnya paling berkuasa diantara adik-adik kelasnya. Akibat dari perbuatannya ini mengganggu usaha percetakan sablon milik Ayahnya (Barry Prima). Kisah ini memuat hubungan antara seorang ayah dengan anak p...

Internet Super Cepat Wifi ID dari Telkom Indonesia di Asean Blogger Festival 2013

Day 1: Road Trip I'm ready for #RoadTrip #ABFI2013 — Hendra Gunawan (@ndraverne) May 8, 2013 Itu twit terjadwal saya yang aktif ketika saya sudah berada di jalan raya menuju Terminal Lebak Bulus untuk bergabung dengan teman-teman Blogger lainnya sekitar Jabodetabek yang akan bersama-sama mengarungi perjalanan selama belasan jam dengan Bus Gajah Mungkur menuju Solo.  Bagi teman-teman yang sudah mengenal dekat dengan saya pasti mengetahui hal pertama yang akan saya cari ketika akan berlama-lama menunggu. Saya sampai di Terminal Bus Lebak Bulus tepat jam 20.30 WIB, sedangkan jadwal keberangkatan Bus jam 22.00 WIB. Ya! Saya seorang pengguna Android yang jarang berlangganan paket data. Saya lebih mengandalkan free wifi yang tersedia di tempat-tempat umum yang sering saya kunjungi baik itu di Bogor atau pun di Jakarta. Salah satu fasilitas free wifi yang sering saya gunakan adalah milik Telkom Indonesia . Sejak Wifi ID diluncurkan pertama kali di Jakarta, saya sudah mencoba dan m...

Postingan populer dari blog ini

Layanan Streaming Film Versi Lokal Yang Baru

Setelah netflix  resmi memasuki pasar layanan streaming film di Indonesia, kini hadir satu persatu layanan serupa, namun dengan kearifan lokal. Berikut 2 layanan terbaru yang saya coba: Tribe Layanan yang satu ini masih belum dirilis secara resmi, pihak Tribe membagikan aplikasi ini (bersama ponselnya) kepada beberapa teman-teman komunitas. Walau pun saya tidak dapat, tetapi berkesempatan untuk mencobanya. Berikut beberapa screenshot dari tampilannya, yang menyediakan beberapa pilihan (movies, tv shows, on air, dan sports). Tribe bekerja sama dengan XL 4G, biaya yang diterapkan untuk menyewa atau mengunduh film-film  atau tayangan yang mereka sediakan masih belum saya ketahui. Di aplikasi yang dibagikan ini tidak ada menu untuk log-in apalagi untuk berlangganan. Kita tunggu saat peluncuran resminya nanti. Untuk tv shows yang mereka miliki kontennya banyak film serial dari Korea Selatan (saat ini berhadapan dengan viki). Mox Digital ...

Mencoba Netflix Yang Kini Resmi Masuk Pasar Indonesia

Netflix, layanan streaming film panjang dan film serial yang kekinian di Amerika Serikat kini resmi hadir di Indonesia. CEO Netflix, Reed Hastings dalam acara CES 2016, rabu lalu mengumumkan #NetflixEverywhere (termasuk di Indonesia, kecuali Tiongkok). Sebelum Netflix saya sudah akrab dan sempat menggunakan viki, yang kontennya kebanyakan berasal dari Korea Selatan. Telkomsel bekerjasama dengan Disney menghadirkan Moovigo, layanan Disney Movie On Demand dengan kearifan lokal (konten film-film Disney-nya cukup banyak dengan film-film terbaru yang setelah beberapa bulan tayang di bioskop). Multivision menghadirkan nonton.com, terakhir saya akses berisi sinetron mereka yang di tahun 90-an merajai pertelevisian di Indonesia. Terakhir yang sering saya gunakan sih google play movie, lebih seringnya menyewa dengan batas waktu 48 jam. Sejak memiliki Kata Box  saya sudah mencoba untuk "berkenalan" dengan Netflix, sayangnya dalam proses registrasi kita diHARUSKAN untuk me...

Balada TPA

Menghirup sejuknya udara pagi mungkin tidak akan dapat dirasakan lagi bagi kami warga yang bermukim di Kp. Munjul Kel Kayumanis Kota Bogor. Dalam beberapa waktu ke depan Pemerintah Kota Bogor akan segera membangun Tempat Pembuangan Akhir ( TPA ) yang berada tepat di dekat pemukiman kami. Area yang akan di gunakan sebagai lahan TPA tersebut berada diantara perbatasan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Pemerintah Kota Bogor. Adapun TPA yang saat ini masih digunakan oleh Pemerintah Kota Bogor berada di Galuga. Rencana Lokasi TPPAS Kayumanis Untuk TPA yang akan di bangun di dekat pemukiman kami ini rencananya di gunakan sebagai TPPAS ( Tempat Pemerosesan dan Pengolahan Akhir Sampah ). Apapun alasan yang digunakan Pemerintah Kota Bogor, setiap mendengar “Tempat Pembuangan Akhir” warga sepakat untuk menolak . salah satu spanduk penolakan Segala bentuk penolakan terjadi, mulai demontrasi warga di tingkat Kelurahan sampai mendatangi gedung DPRD Kota Bogor. Adapula sebagian k...