Dalam rangka peringatan Hari Krida Pertanian ke-46 tingkat provinsi Jawa Barat, Pemerintah kabupaten Bogor melalui Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan menjadi tuan rumah acara tahunan kali ini. Bertempat di Stadion Pakansari, Cibinong pada tanggal 27-29 Juli 2018 yang lalu. Tujuan acara ini adalah sebagai bentuk ucapan syukur dari seluruh masyarakat atas majunya pertanian dan pangan daerah Jawa Barat serta bentuk apresiasi kepada segenap masyarakat yang sudah ikut serta dalam memajukan pertanian dan pangan di Jawa Barat. Di acara ini digelar juga Festival Kopi Bogor Jilid 2, selain stand/booth dari tingkat kecamatan di Kabupaten Bogor juga ada stand/booth dari perwakilan kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat. Udah tau kan @lapisbogor hari ini merilis varian baru? Aku lagi di acaranya nih sekarang. #LBSKopiSusu #LapisBogor #LapisBogorSangkuriang #BanggaBeliYangAsli Sebuah kiriman dibagikan oleh Nurlaela (@laelaaww) pada 27 Jul 2018 jam 9:00 PDT ...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...