Akhirnya Pemerintah Kota Bogor menghidupkan kembali Trans Pakuan, salah satu transportasi umum yang dulu pernah ada kemudian mati suri. Menyisakan haltenya terbengkalai dengan vandalisme di sisi-sisinya dan di malam harinya dijadikan sebagai tempat tidur mereka yang menggelandang di jalan. Pada saat itu demi ingin mendukung kebijakan ramah lingkungan, untuk bahan bakarnya dicampur dengan minyak jelantah. Salah satu beritanya dapat disaksikan di tautan ini . Trans Pakuan kembali resmi mengaspal tgl 2 November 2021 dengan branding nama barunya Layanan Biskita Trans Pakuan. Yang terkini kerja sama dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. Untuk rute awal yang rencananya ada sebanyak 6 rute adalah Ciparigi - Stasiun Bogor (koridor 5). Kami naik dari halte GOR Pajajaran hingga menuju titik akhir di Ciparigi. Dari sini kami melanjutkan hingga kembali ke Stasiun Bogor. Untuk bus yang pertama kami naiki, pengemudinya tidak menjalankan sesuai SOP sebagaimana peng...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...