Satu lagi layanan streaming musik yang legal, lahir dan hadir di Indonesia. Dengan membawa nama "karya anak bangsa" dan niat yang sungguh mulia untuk memberantas pembajakan yang sudah semakin sulit untuk diberantas. Kembali saya mengulas dari sudut sebagai pengguna. Saya tidak mengetahui secara detil berapa share pembagian keuntungan antara penyedia layanan streaming musik dengan para pemilik karya dan hitungan yang benar-benar saling menguntungkan. Yang saya cari adalah layanan streaming musik yang legal dan tidak berbelit untuk membayar layanan secara penuh. Okey! Seperti layanan sebelumnya, saya akan melengkapi dengan screencapture dari aplikasi Volup (baca Vo lap) yang telah saya unduh di perangkat Android saya. Langkah pertama setelah mengunduh dan berhasil adalah mencoba masuk, biasanya saya pilih via facebook. Kali ini langkah yang saya pilih adalah daftar via G+. Setelah berhasil registrasi tampilan selanjutnya adalah yang saya pakai di awal tuli...
Irian Jaya Tahun 1997, Kampung Muting sebuah kecamatan dikelilingi rawa-rawa indah di sepanjang kali bian yang terisolir di dekat perbatasan Republik Indonesia – Papua Nugini. Saat itu anak-anak sekolah rata-rata hanya menamatkan sekolahnya sampai SMP saja dikarenakan belum ada SMA di Muting. Satu satunya jalan untuk melanjutkan SMA hanya dengan bersekolah di Kota Merauke yang jaraknya sekitar 250 KM. Akibatnya banyak anak anak penduduk asli Marind yang enggan melanjutkan pendidikannya hingga SMA, mereka lebih memilih mengikuti jejak orang tuanya masuk hutan, berburu atau mencari ikan kaloso (arwana). Mereka menolak bersekolah jauh dari keluarga mereka. Pak Wambrauw (Daud Hollenger) Kepala Sekolah SMP Negeri Muting menangkap kegelisahan ini dan bercita cita ingin mendirikan SMA Negeri di Muting agar anak anak Marind dapat bersekolah di dekat keluarga mereka. Di bantu oleh beberapa guru antara lain Pak Kasimirus Mahuze (Edo Kondologit) seorang guru yang dipercaya menjaga SMP ...