Film Hati Ke Hati mengangkat cerita tentang 2 perempuan dari 2 keluarga dengan latar dan situasi yg sangat kontras. Pertemuan yang tak disengaja mengakibatkan konflik yang mempengaruhi hidup kedua perempuan ini & keluarganya, selamanya. Sebuah pernikahan yang telah menginjak tahun keempat namun belum dikaruniai buah hati, jadi salah satu pemicu kisah drama dalam film Hati Ke Hati. Di sisi lain, seorang perempuan jadi korban eksploitasi seks komersil oleh suaminya sendiri, suatu polemik tak berkesudahan di film Hati Ke Hati. Akankah kisah kelam ini seiring waktu akan menjadi terang melalui sebuah perjalanan, perjuangan bahkan pertikaian? Usia perkawinan yang telah berjalan sekian tahun selalu menghadapi persoalannya sendiri-sendiri. Tapi selalu pegang prinsip "di dalam kesulitan ada kemudahan" 2 wanita berbeda latar belakang, beda cara pandang hidup, tidak saling kenal, yang ingin mendapatkan kehidupan yang mereka dambakan, tapi harus berhadapan & terjebak bersama
Setelah Bapak meninggal, saya berinisiatif untuk membuatkan Akta Kematian serta memperbaharui data e-KTP dan Kartu Keluarga emak. Proses ini tidak membutuhkan waktu yang lama dan berlarut-larut. Yang menjadi kendala utama saya hadapi untuk mendaftarkan ke BPJS Kesehatan. Dalam salah satu prosesnya adalah untuk mendaftarkan autodebet. Di mana yang terlalu fokus pendebetan ini melalui rekening Bank. Pihak cs BPJS Kesehatan via twitter yang saya hubungi dalam beberapa jawaban tidak membantu sama sekali. Dan juga tidak mengarahkan alternatif autodebet ke rekan pembayaran selain Bank. Akan menjadi mudah juga jika emak masih bersama di dalam Kartu Keluarga dengan salah satu anak-anaknya. Di single identitas saat ini di dalam Kartu Keluarga versi data terbaru hanya ia seorang. Opsi via layanan keuangan yang menjadi mitra BPJS Kesehatan yang menjadi pilihan berikutnya. Yang pertama saya coba adalah Finpay Money, untuk dapat berjalan menggunakan transaksi autodebet, aplikasi ini mewajibkan m